Investor Pasar Modal Tembus 9,5 Juta per Agustus, Terbanyak Lulusan SMA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus meningkat hingga mencapai 9.540.027 investor per Agustus 2022. Angka ini meningkat 27,38% dari akhir tahun 2021 yang sebanyak 7.489.337.
Kepala Divisi Pengembangan Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi mengatakan, kenaikan ini tak terlepas dari akselerasi digital yang membuat masyarakat mampu mendapatkan informasi seputar investasi dengan cukup mudah.
"Karena kami melihat bahwa digital ini salah satunya akan sampai ke masyarakat dengan cepat, selain investor, tingkat literasi masyarakat juga meningkat," ujarnya dalam pertemuan wartawan pasar modal, Kamis (6/10/2022).
Adapun rata-rata investor aktif per bulan mencapai 689.169, dengan investor aktif per tahun sebanyak 1.476.220. Angka ini terus mengalami kenaikan jika ditarik sejak lima tahun terakhir.
Dari sisi demografi investor, sebagian besar masih didominasi oleh kalangan laki-laki sebanyak 62,86% dengan aset Rp834,07 triliun, sedangkan perempuan sebesar 37,14% dengan aset Rp264,39 triliun.
Usia di bawah 30 tahun mengambil prosi terbesar sebanyak 59,22%, disusul usia 31-40 tahun sebanyak 22,14%, 41-50 tahun mencapai 10,70%, 51-60 tahun sebanyak 5,17%, dan di atas 60 tahun sebesar 2,77%. Semakin senja usia menunjukkan ada kenaikan total aset.
Sedangkan dari sisi pendidikan, investor dengan lulusan SMA atau di bawahnya mendominasi sebesar 62,13% dengan aset Rp198,8 triliun, disusul lulusan sarjana 28,24% dengan aset Rp529,53 triliun.
Adapun D3 sebesar 7,05% dengan aset Rp42,55 triliun, dan S2 seterusnya sebanyak 2,58% dengan aset Rp113,64 triliun.
Dari sisi pekerjaan, mayoritas investor pasar modal didominasi dari kalangan pekerja sebanyak 32,55%, kemudian pelajar 27,64%, pengusaha 14,02%, rumah tangga 6,34%, dan lainnya 19,45%. Sektor pekerja juga memimpin dengan nilai aset terbesar.
Sementara itu dari sisi penghasilan dalam setahun menunjukkan seseorang dengan penghasilan Rp10-100 juta mendominasi mencapai 49,17%, disusul penghasilan kurang dari 10 juta sebesar 38,19%.
Adapun penghasilan Rp100-500 juta sebesar 10,39% namun memimpin jumlah nilai aset terbesar, sedangkan penghasilan Rp500 juta - Rp1 miliar sebanyak Rp1,40%.
Kepala Divisi Pengembangan Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi mengatakan, kenaikan ini tak terlepas dari akselerasi digital yang membuat masyarakat mampu mendapatkan informasi seputar investasi dengan cukup mudah.
"Karena kami melihat bahwa digital ini salah satunya akan sampai ke masyarakat dengan cepat, selain investor, tingkat literasi masyarakat juga meningkat," ujarnya dalam pertemuan wartawan pasar modal, Kamis (6/10/2022).
Adapun rata-rata investor aktif per bulan mencapai 689.169, dengan investor aktif per tahun sebanyak 1.476.220. Angka ini terus mengalami kenaikan jika ditarik sejak lima tahun terakhir.
Dari sisi demografi investor, sebagian besar masih didominasi oleh kalangan laki-laki sebanyak 62,86% dengan aset Rp834,07 triliun, sedangkan perempuan sebesar 37,14% dengan aset Rp264,39 triliun.
Usia di bawah 30 tahun mengambil prosi terbesar sebanyak 59,22%, disusul usia 31-40 tahun sebanyak 22,14%, 41-50 tahun mencapai 10,70%, 51-60 tahun sebanyak 5,17%, dan di atas 60 tahun sebesar 2,77%. Semakin senja usia menunjukkan ada kenaikan total aset.
Sedangkan dari sisi pendidikan, investor dengan lulusan SMA atau di bawahnya mendominasi sebesar 62,13% dengan aset Rp198,8 triliun, disusul lulusan sarjana 28,24% dengan aset Rp529,53 triliun.
Adapun D3 sebesar 7,05% dengan aset Rp42,55 triliun, dan S2 seterusnya sebanyak 2,58% dengan aset Rp113,64 triliun.
Dari sisi pekerjaan, mayoritas investor pasar modal didominasi dari kalangan pekerja sebanyak 32,55%, kemudian pelajar 27,64%, pengusaha 14,02%, rumah tangga 6,34%, dan lainnya 19,45%. Sektor pekerja juga memimpin dengan nilai aset terbesar.
Sementara itu dari sisi penghasilan dalam setahun menunjukkan seseorang dengan penghasilan Rp10-100 juta mendominasi mencapai 49,17%, disusul penghasilan kurang dari 10 juta sebesar 38,19%.
Adapun penghasilan Rp100-500 juta sebesar 10,39% namun memimpin jumlah nilai aset terbesar, sedangkan penghasilan Rp500 juta - Rp1 miliar sebanyak Rp1,40%.
(ind)