3 Perusahaan Rusia di Indonesia, Nomor 1 Pernah Hengkang Kini Ditawarkan Lagi

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 21:45 WIB
loading...
3 Perusahaan Rusia di...
Russian Railways pernah hengkang dari proyek KA di Kalimantan Timur yang kemudian ditawarkan kembali untuk IKN Nusantara. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Di era sekarang banyak sekali perusahaan asing yang melebarkan sayapnya ke negara lain, termasuk ke Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Investasi/ BPKM , akhir 2019 lalu ada 25.919 perusahaan yang berstatus sebagai penanaman modal asing ( PMA ).



Perusahaan-perusahaan asing yang berekspansi ke Indonesia melakukannya dengan berbagai cara, baik dengan mendirikan perusahaan atau membuka cabang, menjalin kemitraan dengan perusahaan nasional, maupun menanamkan investasi untuk proyek-proyek tertentu.

Dari banyaknya perusahaan asing tadi, terekam ada tiga perusahaan Rusia yang berekspansi ke Tanah Air. Mereka masuk ke sejumlah sektor usaha, seperti transportasi dan energi.

Perusahaan-perusahaan Rusia membidik Indonesia menjadi tempat operasinya dengan berbagai pertimbangan, mulai dari sumber daya alam yang tersedia, iklim investasi, hingga pasar yang besar.

Tujuan utama mereka beroperasi di Indonesia tentu saja ingin memperluas ekspansi bisnis dan meningkatkan pendapatan sehingga bisa mendulang cuan. Berikut tiga perusahaan Rusia yang masih dan pernah beroperasi di Indonesia:

1. Russian Railways

Nama perusahaan ini mendadak ramai diperbincangkan setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Putin, awal Juli lalu. Putin menawarkan kepada Jokowi untuk bekerja sama dengan Russian Railways dalam pengembangan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menariknya, gara-gara IKN itu pula Russian Railways pernah menarik diri dari proyek Kereta Api Kalimantan Timur sepanjang 203 km pada 2020. Proyek itu salah satunya ditujukan untuk pengangkutan batu bara. Jalur kereta tersebut rencananya akan melintasi Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser, dan Kota Balikpapan.

Russian Railways dikabarkan telah menginvestasikan dana sekitar USD18 juta dalam pengembangan proyek itu. Namun, rencana itu dibatalkan lantaran proyek terhalang oleh pengembangan ibu kota baru.

Russian Railways merupakan perusahaan Rusia yang bergerak di bidang transportasi yang mengoperasikan kereta barang dan kereta penumpang jasa. Perusahaan ini didirikan pada 18 September 2003 yang berbasis di Moskow, Rusia.

Para pendiri dan pemegang saham perusahaan ini adalah Pemerintah Federasi Rusia. Dengan total pendapatan pada 2017 sebesar USD38,6 miliar. Russian Railways mulai beroperasi sejak tahun 2004 hingga sekarang dengan memiliki 22 anak perusahaan.

2. Rusal (UC Rusia Aluminium)

Sekitar delapan tahun lalu, tepatnya Februari 2014, Rusal menandatangani memorandum of understanding dengan PT Arbaya Energi (bagian dari Satmarindo Group) untuk kemitraan strategis. Kerja sama itu terkait eksplorasi dan pertambangan bauksit dan produksi alumina di Kalimantan Barat.

Rusal (UC Rusia Aluminium) merupakan perusahaan aluminium terbesar kedua di dunia berdasarkan hasil produksi primer tahun 2016. UC Rusal menyumbang hampir 9% aluminium utama dunia dan 9% dari produk alumina dunia.

Perusahaan ini berkanor pusat di Moskow, Rusia. UC Rusal merupakan perusahaan publik terbatas yang sahamnya dijualbelikan di Bursa Efek Moskow, Bursa Efek Hong Kong, dan Bursa Efek Eropa.

Pada tahun 2020, total pendapatan UC Rusal mencapai USD8,5 miliar, angka itu turun 11,8 persen dibanding pendapatan tahun 2019.

3. Rosneft Oil Company

Rosneft Oil Company menjalin kerja sama dengan PT Pertamina dalam pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD15 miliar.

Kilang GRR Tuban dapat mengolah 300.000 barel minyak per hari dan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Kilang ini juga akan memproduksi 4 juta liter avtur per hari dan petrokimia sebesar 4,25 juta ton per hari.

Rosneft Oil Company merupakan gergasi energi terintegrasi Rusia yang memiliki kantor pusat di Moskow, Rusia. Rosneft berfokus pada eksplorasi, ekstraksi, produksi, pemurnian, transportasi serta penjualan minyak bumi, gas alam, bahan bakar motor, dan petrokimia.



Perusahaan ini dikelola langsung oleh Pemerintah Federasi Rusia melalui induk Rosneftegaz. Nama Rosneft berasal dari bahasa Rusia yang memiliki arti minyak Rusia. Rosneft didirikan tahun 1993 sebagai perusahaan negara dan tahun 1995 mulai mengakuisisi sejumlah aset gas dan minyak untuk dikelola negara.

Rosneft juga merupakan perusahaan Rusia terbesar ketiga dengan pendapatan USD119 miliar pada tahun 2021.

Ni Made Susilawati

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)