Hadiri Pertemuan Para Menkeu dan Menteri Pertanian G20, Ini Agenda Mentan SYL di Amerika

Selasa, 11 Oktober 2022 - 15:07 WIB
loading...
Hadiri Pertemuan Para...
Selain akan hadir pada kegiatan JFAMM, Mentan Syahrul juga akan melakukan bilateral meeting dengan perwakilan Bank Dunia / World Bank. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Fenomena perubahan iklim, pandemi Covid-19 serta ketegangan geopolitik diberbagai belahan dunia mendorong terjadinya krisis pangan secara global. Potensi krisis tersebut yang melatarbelakangi pertemuan para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 di Amerika.

Pertemuan yang disebut sebagai Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) ini ditujukan untuk mengatasi krisis pangan dunia, mencakup kebijakan pembiayaan, intervensi sistem pertanian dan pangan, serta kebijakan perdagangan.



Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, mengatakan JFAMM akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2022 di Washington DC, Amerika Serikat. Pertemuan ini dilakukan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia.

Lebih lanjut, dirinya mengkonfirmasi bahwa Menteri Pertanian Republik Indonesia hari ini (10/10) telah tiba di Amerika dan dijadwalkan untuk hadir pada kegiatan tersebut.

Kuntoro mengatakan, JFAMM akan menjadi kesempatan berharga bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait bagaimana strategi dan upaya negara ini dalam menekan ancaman krisis pangan.

“Seperti yang sering diutarakan Bapak Menteri Pertanian, Indonesia telah berupaya keras, menyusun strategi untuk mengatasi ancaman krisis pangan, strategi tersebut berupa peningkatan kapasitas produksi, menekan inflasi, menurunkan impor, dan meningkatkan ekspor pangan” jelas Kuntoro di Jakarta.

Selain akan hadir pada kegiatan JFAMM, lanjut Kuntoro, Mentan Syahrul juga akan melakukan bilateral meeting dengan perwakilan Bank Dunia / World Bank. Pertemuan tersebut ditujukan untuk memperkuat kerja sama pengembangan sektor pertanian antara Indonesia dengan Bank Dunia. Tercatat Bank Dunia selama ini telah memberi berbagai dukungan pembangunan sektor pertanian di Indonesia.

“Termasuk kesediaan Bank Dunia melakukan joint assessment terhadap Kinerja KUR pertanian di Indonesia, serta dukungan dalam bentuk penanganan dampak perubahan iklim lainnya,” terang Kuntoro.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3134 seconds (0.1#10.140)