Selera Investor Berubah, Produk Berbasis ESG Banyak Disukai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investasi yang mengedepankan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) terus mengalami pertumbuhan.
Kondisi tersebut juga dinilai berpengaruh pada perubahan selera investor dalam memilih produk investasi yang memiliki underlying dalam memperhatikan faktor lingkungan, sosial serta tata kelola yang baik.
"Apa yang kita lihat fenomena di pasar modal menunjukkan terjadi shifting appetite investor yang relatif signifikan untuk dapat berinvestasi pada produk yang berbasis green project," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE), Kamis (13/10/2022).
Dalam pengamatannya, investor pasar modal akan cenderung memilih instrumen investasi yang dapat terus berkontribusi terhadap keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Merujuk sejumlah data, Nyoman mencatat jumlah produk dan nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) investasi berbasis ESG meningkat cukup pesat sejak 2016 hingga saat ini.
"Jumlah produk ESG di tahun 2016 itu hanya satu produk dengan AUM hanya Rp42 miliar. Sedngkan di 2022 ini, produknya telah naik menjadi 18, dengan AUM hampir Rp2,1 triliun," urainya.
Sebagai wujud komitmen BEI terhadap produk ESG, Nyoman memastikan bursa akan terus bekerja sama untuk hadir dan berperan dalam menjembatani pendanaan yang mendukung tiga prinsip tersebut.
"Tentu dengan instrumen investasi yang bertemakan ESG kita dapat berkontribusi optimal untuk menjaga keberlangsungan planet ini," tandas Nyoman.
Kondisi tersebut juga dinilai berpengaruh pada perubahan selera investor dalam memilih produk investasi yang memiliki underlying dalam memperhatikan faktor lingkungan, sosial serta tata kelola yang baik.
"Apa yang kita lihat fenomena di pasar modal menunjukkan terjadi shifting appetite investor yang relatif signifikan untuk dapat berinvestasi pada produk yang berbasis green project," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE), Kamis (13/10/2022).
Dalam pengamatannya, investor pasar modal akan cenderung memilih instrumen investasi yang dapat terus berkontribusi terhadap keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Merujuk sejumlah data, Nyoman mencatat jumlah produk dan nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) investasi berbasis ESG meningkat cukup pesat sejak 2016 hingga saat ini.
"Jumlah produk ESG di tahun 2016 itu hanya satu produk dengan AUM hanya Rp42 miliar. Sedngkan di 2022 ini, produknya telah naik menjadi 18, dengan AUM hampir Rp2,1 triliun," urainya.
Sebagai wujud komitmen BEI terhadap produk ESG, Nyoman memastikan bursa akan terus bekerja sama untuk hadir dan berperan dalam menjembatani pendanaan yang mendukung tiga prinsip tersebut.
"Tentu dengan instrumen investasi yang bertemakan ESG kita dapat berkontribusi optimal untuk menjaga keberlangsungan planet ini," tandas Nyoman.
(ind)