Enam Saham Ini Direkomendasi Saat Laju IHSG Berpeluang Terkoreksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berbalik melemah pada perdagangan awal pekan, setelah akhir pekan kemarin bertengger di level 4.973 lewat kenaikan 7,01 poin atau 0,14%. Namun pada hari ini diperkirakan oleh Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama menerangkan, berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. "Di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG,"kata Nafan Aji di Jakarta, Senin (5/7/2020).
( )
Sebelumnya selama sepekan pada periode 29 Juni hingga 3 Juli 2020, Pasar Modal Indonesia bergerak bervariasi. Kenaikan pada IHSG sebesar 1,42% pada level 4.973,794 dari level 4.904,088 di pekan sebelumnya.
Sedangkan, kenaikan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 1,46% atau sebesar Rp5.759,763 triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp5.676,933 triliun.
( )
"Kemudian perubahan sebesar 9,86% pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 7,164 miliar unit saham dibandingkan pekan lalu sebesar 7,948 miliar unit saham," tulis keterangan BEI di Jakarta
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1.BBNI
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 4540 – 4560, dengan target harga di level 4650, 5350, 6025 dan 6675. Support: 4360.
2.BSDE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 730 – 740, dengan target harga secara bertahap di level 750, 915, 1080 dan 1245. Support: 710.
3.CTRA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 610 – 620, dengan target harga secara bertahap di level 650, 745 dan 840. Support: 610, 575 & 555.
4.PWON
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 410 – 418, dengan target harga secara bertahap di 438, 500 dan 565. Support: 410 & 390.
5.WSKT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 700 - 710, dengan target harga secara bertahap di level 725, 820 dan 910. Support: 685 & 655.
6.WTON
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 274 – 282, dengan target harga secara bertahap di level 290, 310, 360 dan 408. Support: 274, 260 & 250.
Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. "Di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG,"kata Nafan Aji di Jakarta, Senin (5/7/2020).
( )
Sebelumnya selama sepekan pada periode 29 Juni hingga 3 Juli 2020, Pasar Modal Indonesia bergerak bervariasi. Kenaikan pada IHSG sebesar 1,42% pada level 4.973,794 dari level 4.904,088 di pekan sebelumnya.
Sedangkan, kenaikan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 1,46% atau sebesar Rp5.759,763 triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp5.676,933 triliun.
( )
"Kemudian perubahan sebesar 9,86% pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 7,164 miliar unit saham dibandingkan pekan lalu sebesar 7,948 miliar unit saham," tulis keterangan BEI di Jakarta
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1.BBNI
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 4540 – 4560, dengan target harga di level 4650, 5350, 6025 dan 6675. Support: 4360.
2.BSDE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 730 – 740, dengan target harga secara bertahap di level 750, 915, 1080 dan 1245. Support: 710.
3.CTRA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 610 – 620, dengan target harga secara bertahap di level 650, 745 dan 840. Support: 610, 575 & 555.
4.PWON
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 410 – 418, dengan target harga secara bertahap di 438, 500 dan 565. Support: 410 & 390.
5.WSKT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 700 - 710, dengan target harga secara bertahap di level 725, 820 dan 910. Support: 685 & 655.
6.WTON
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 274 – 282, dengan target harga secara bertahap di level 290, 310, 360 dan 408. Support: 274, 260 & 250.
(akr)