Kolaborasi Bisnis Bantu UMKM Tingkatkan Penjualan, Simak 3 Langkah Berikut
loading...
A
A
A
1. Dalami Profil Calon Mitra
Dalam proses memperluas pasar serta meningkatkan daya saing, kolaborasi membuka potensi bagi pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen dalam skala yang lebih besar.
Founder Mad For Makeup Shirley Oslan mengatakan, saat menginisiasi calon mitra kolaborasi, penting untuk melakukan “background check” dan menyeleksi profil mitra yang memiliki profil bisnis yang sehat, serta memiliki target audiens yang serupa.
“Selain itu, melakukan riset citra dan persepsi konsumen terhadap calon mitra juga dapat dilakukan untuk memastikan kolaborasi tetap relevan dan dapat diterima dengan baik oleh target audiens kita nantinya,” tuturnya.
2. Pelajari Kolaborasi Sebelumnya
Mengetahui rekam jejak calon mitra, khususnya terkait kolaborasi yang pernah dilakukan, sangat penting untuk memastikan rencana kolaborasi mendatang serta dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan.
Pelajari studi kasus kolaborasi sebelumnya, apa yang berjalan dengan baik, perbaikan yang perlu dilakukan, serta potensi apa yang dapat dijadikan inovasi dalam kolaborasi selanjutnya.
Dalam tahap ini, pelaku bisnis dapat meminta umpan balik kepada organisasi atau bisnis yang pernah berkolaborasi dengan calon mitra.
3. Petakan Potensi Kolaborasi
Saat merencanakan kolaborasi dengan calon mitra, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak sejak awal, yaitu, tujuan kolaborasi, kebutuhan konsumen/solusi yang ingin dijawab, signifikansi kolaborasi, serta inovasi yang dapat dilakukan melalui kolaborasi.
Selain itu, tentukan juga jenis kolaborasi yang akan dilakukan. Apakah dengan co-branding yang memasarkan produk baru, atau co-marketing yang memasarkan produk masing-masing.
Tak kalah penting, pastikan periode setiap tahapan kolaborasi, mulai dari persiapan hingga penjualan agar momentum dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Dalam proses memperluas pasar serta meningkatkan daya saing, kolaborasi membuka potensi bagi pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen dalam skala yang lebih besar.
Founder Mad For Makeup Shirley Oslan mengatakan, saat menginisiasi calon mitra kolaborasi, penting untuk melakukan “background check” dan menyeleksi profil mitra yang memiliki profil bisnis yang sehat, serta memiliki target audiens yang serupa.
“Selain itu, melakukan riset citra dan persepsi konsumen terhadap calon mitra juga dapat dilakukan untuk memastikan kolaborasi tetap relevan dan dapat diterima dengan baik oleh target audiens kita nantinya,” tuturnya.
2. Pelajari Kolaborasi Sebelumnya
Mengetahui rekam jejak calon mitra, khususnya terkait kolaborasi yang pernah dilakukan, sangat penting untuk memastikan rencana kolaborasi mendatang serta dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan.
Pelajari studi kasus kolaborasi sebelumnya, apa yang berjalan dengan baik, perbaikan yang perlu dilakukan, serta potensi apa yang dapat dijadikan inovasi dalam kolaborasi selanjutnya.
Dalam tahap ini, pelaku bisnis dapat meminta umpan balik kepada organisasi atau bisnis yang pernah berkolaborasi dengan calon mitra.
3. Petakan Potensi Kolaborasi
Saat merencanakan kolaborasi dengan calon mitra, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak sejak awal, yaitu, tujuan kolaborasi, kebutuhan konsumen/solusi yang ingin dijawab, signifikansi kolaborasi, serta inovasi yang dapat dilakukan melalui kolaborasi.
Selain itu, tentukan juga jenis kolaborasi yang akan dilakukan. Apakah dengan co-branding yang memasarkan produk baru, atau co-marketing yang memasarkan produk masing-masing.
Tak kalah penting, pastikan periode setiap tahapan kolaborasi, mulai dari persiapan hingga penjualan agar momentum dapat dimanfaatkan dengan maksimal.