6 Pengusaha Properti Terkaya di Indonesia, Terakhir Capai Rp147 Triliun
loading...
A
A
A
Berikutnya ada Murdaya Poo. Pada tahun 2021, pemilik grup mal mewah di Jakarta ini masuk dalam jajaran 50 Orang Terkaya di Indonesia. Adapun kekayaannya saat itu ditaksir mencapai USD1,26 miliar atau sekitar Rp19,1 triliun (Kurs Rp15.171 per USD).
Pada perkembangan bisnisnya, Murdaya Poo mendirikan bisnis kontraktor bernama Central Cipta Murdaya Group pada 1992. Saat ini, roda bisnis yang telah dijalankan generasi kedua memiliki lahan hingga 150 hektar di berbagai lokasi bernilai tinggi.
3. Alexander Tedja
Alexander Tedja dikenal dengan Pakuwon Group yang beroperasi di sektor properti dan mal di Indonesia. Dikutip dari pemberitaan MPI, pria kelahiran 22 September 1945 ini mulai terjun ke bisnis properti melalui Pakuwon Jati pada 1982.
Mereka mengawali bisnis dengan sebuah proyek Plaza Tunjungan I yang terus berlanjut hingga pembangunan Tunjangan II dan III, Menara Mandiri, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, dan lainnya.
Kemudian, sekitar 1994 Alexander Tedja mulai membangun kawasan hunian di Surabaya, yaitu Pakuwon City. Seiring waktu, dia mulai merambah wilayah Jakarta dan mengakuisisi 83,3 persen saham PT Artisan Wahyu.
Seiring waktu, Pakuwon Group mulai mengembangkan Kota Kasablanka di Kuningan, termasuk Central Business District (CBD) Jakarta, serta properti multifungsi lainnya.
Menurut Forbes, kekayaan yang dimiliki Alexander Tedja per 4 April 2022 lalu mencapai angka USD1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun (Kurs Rp15.171 per USD).
Baca juga : Ini Cara Pengusaha Properti Menghadang Badai Resesi
4. Keluarga Ciputra
Pada perkembangan bisnisnya, Murdaya Poo mendirikan bisnis kontraktor bernama Central Cipta Murdaya Group pada 1992. Saat ini, roda bisnis yang telah dijalankan generasi kedua memiliki lahan hingga 150 hektar di berbagai lokasi bernilai tinggi.
3. Alexander Tedja
Alexander Tedja dikenal dengan Pakuwon Group yang beroperasi di sektor properti dan mal di Indonesia. Dikutip dari pemberitaan MPI, pria kelahiran 22 September 1945 ini mulai terjun ke bisnis properti melalui Pakuwon Jati pada 1982.
Mereka mengawali bisnis dengan sebuah proyek Plaza Tunjungan I yang terus berlanjut hingga pembangunan Tunjangan II dan III, Menara Mandiri, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, dan lainnya.
Kemudian, sekitar 1994 Alexander Tedja mulai membangun kawasan hunian di Surabaya, yaitu Pakuwon City. Seiring waktu, dia mulai merambah wilayah Jakarta dan mengakuisisi 83,3 persen saham PT Artisan Wahyu.
Seiring waktu, Pakuwon Group mulai mengembangkan Kota Kasablanka di Kuningan, termasuk Central Business District (CBD) Jakarta, serta properti multifungsi lainnya.
Menurut Forbes, kekayaan yang dimiliki Alexander Tedja per 4 April 2022 lalu mencapai angka USD1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun (Kurs Rp15.171 per USD).
Baca juga : Ini Cara Pengusaha Properti Menghadang Badai Resesi
4. Keluarga Ciputra