ORI 017 Investasi Risiko Kecil Paling Menguntungkan? Simak Riset Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih membuka penawaran untuk Obligasi Negara Ritel atau ORI seri ORI 017. Produk investasi surat utang negara ini sering diklaim lebih menguntungkan ketimbang deposito perbankan.
Namun, benarkah ORI 017 adalah investasi rendah risiko yang paling menguntungkan? Berdasarkan riset Lifepal.co.id yang melakukan perbandingan antara ORI 017 dengan dua produk investasi lain dengan risiko kecil dan terjamin keamanannya, ORI 017 bukanlah investasi rendah risiko yang paling menguntungkan.
Seperti diketahui, salah satu keunggulan ORI 017 adalah pembayaran kupon bunga 6,4% p.a dan bersifat tetap hingga masa jatuh tempo. Pajak untuk investasi ini adalah 15% untuk setiap kupon yang diterima.
(Baca Juga: Pemerintah Tawarkan ORI017 Mulai 15 Juni Mendatang)
Untuk deposito bank umum, riset itu mengambil sampel data berupa 10 deposito bank umum dengan bunga terbesar dan periode jatuh tempo 1 bulan dari Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia (BI) per Rabu (1/7) yang diolah Kontan.
Sementara itu, seluruh BPR yang namanya tercantum di tabel ini telah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa di antaranya juga masuk ke dalam kategori BPR Terbaik versi Perbarindo dan mengantongi aset di atas Rp100 miliar hingga di atas Rp1 triliun.
Baik deposito bank umum maupun BPR dikenakan pajak 20%. Meski demikian, kedua deposito ini memiliki keunggulan berupa bunga bergulung yang didapat lewat metode automatic roll over (ARO) di periode jatuh tempo satu bulan.
Simulasi menunjukkan bahwa ORI 017 masih lebih unggul dari deposito bank umum. Namun, masih kalah dengan deposito BPR yang bunganya bisa mencapai 7,25% p.a dan memiliki fitur bunga bergulung. Dalam rentang waktu tiga tahun, keuntungan bersih dari investasi di deposito BPR ada yang bisa menembus 18,4%, sedangkan ORI 017 16,3%, dan deposito bank umum maksimal hanya 14,2%.
Meski demikian, patut dicermati pula bahwa ORI 017 adalah investasi yang bisa dijual di pasar sekunder. Investor ORI 017 berpotensi memperoleh keuntungan berupa capital gain saat melakukan penjualan surat berharga tersebut. Sementara itu, keuntungan capital gain jelas tidak ada di deposito bank umum maupun BPR. Hal itu disebabkan karena deposito tidak bisa berpindah tangan atau diperjualbelikan di pasar sekunder.
Imbal hasil ORI 017 mungkin tidak sebesar BPR yang bisa menyentuh 18% dalam tiga tahun, namun ORI 017 sejatinya adalah investasi yang berdampak.
ORI adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perorangan (Warga Negara Indonesia) melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana. Pada intinya, konsep dari ORI adalah negara berutang kepada masyarakat. Itu sebabnya, investasi surat berharga ini dijamin oleh Pemerintah Indonesia.
Melalui ORI 017, pemerintah mencoba mengajak publik untuk terlibat dalam program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional, serta menjaga masa depan Indonesia pascapandemi Covid-19.
Seluruh dana yang diperoleh dari ORI 017 akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020, termasuk di antaranya adalah pembiayaan penanganan serta pemulihan dampak Pandemi Covid-19. ORI 017 juga akan memberikan dukungan pada UMKM di Indonesia.
Riset itu juga menunjukkan bawa dengan minimal pembelian Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. ORI merupakan investasi yang lebih aman dari deposito. Hal itu disebabkan karena ORI 017 telah dijamin oleh negara baik pembayaran pokok maupun kuponnya. Hal itu pun tertera di Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Risiko yang mungkin dialami oleh para investor ORI 017 adalah potensi kerugian capital loss di pasar sekunder jika harga surat utang ini turun.
Sementara itu, dua investasi lainnya yaitu deposito, baik di bank umum maupun BPR, sama-sama dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, nilai simpanan yang dijamin oleh LPS hanyalah Rp 2 miliar untuk kedua produk tersebut. Jika simpanan nasabah berada di nominal Rp2 miliar, maka hal tersebut akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
Sementara, bicara soal likuiditas, baik deposito maupun ORI 017 adalah investasi yang likuid. Deposito bisa dicairkan kapan saja jika nasabah atau investor membutuhkan dana tersebut meski belum waktu jatuh tempo.
Akan tetapi, pemilik deposito tentu harus membayar biaya penalti yang dikenakan pihak bank. Sementara itu, sebagai Surat Utang Negara, ORI 017 bisa diperdagangkan di pasar sekunder jika investor sudah memegangnya selama satu tahun.
Namun, benarkah ORI 017 adalah investasi rendah risiko yang paling menguntungkan? Berdasarkan riset Lifepal.co.id yang melakukan perbandingan antara ORI 017 dengan dua produk investasi lain dengan risiko kecil dan terjamin keamanannya, ORI 017 bukanlah investasi rendah risiko yang paling menguntungkan.
Seperti diketahui, salah satu keunggulan ORI 017 adalah pembayaran kupon bunga 6,4% p.a dan bersifat tetap hingga masa jatuh tempo. Pajak untuk investasi ini adalah 15% untuk setiap kupon yang diterima.
(Baca Juga: Pemerintah Tawarkan ORI017 Mulai 15 Juni Mendatang)
Untuk deposito bank umum, riset itu mengambil sampel data berupa 10 deposito bank umum dengan bunga terbesar dan periode jatuh tempo 1 bulan dari Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia (BI) per Rabu (1/7) yang diolah Kontan.
Sementara itu, seluruh BPR yang namanya tercantum di tabel ini telah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa di antaranya juga masuk ke dalam kategori BPR Terbaik versi Perbarindo dan mengantongi aset di atas Rp100 miliar hingga di atas Rp1 triliun.
Baik deposito bank umum maupun BPR dikenakan pajak 20%. Meski demikian, kedua deposito ini memiliki keunggulan berupa bunga bergulung yang didapat lewat metode automatic roll over (ARO) di periode jatuh tempo satu bulan.
Simulasi menunjukkan bahwa ORI 017 masih lebih unggul dari deposito bank umum. Namun, masih kalah dengan deposito BPR yang bunganya bisa mencapai 7,25% p.a dan memiliki fitur bunga bergulung. Dalam rentang waktu tiga tahun, keuntungan bersih dari investasi di deposito BPR ada yang bisa menembus 18,4%, sedangkan ORI 017 16,3%, dan deposito bank umum maksimal hanya 14,2%.
Meski demikian, patut dicermati pula bahwa ORI 017 adalah investasi yang bisa dijual di pasar sekunder. Investor ORI 017 berpotensi memperoleh keuntungan berupa capital gain saat melakukan penjualan surat berharga tersebut. Sementara itu, keuntungan capital gain jelas tidak ada di deposito bank umum maupun BPR. Hal itu disebabkan karena deposito tidak bisa berpindah tangan atau diperjualbelikan di pasar sekunder.
Imbal hasil ORI 017 mungkin tidak sebesar BPR yang bisa menyentuh 18% dalam tiga tahun, namun ORI 017 sejatinya adalah investasi yang berdampak.
ORI adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perorangan (Warga Negara Indonesia) melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana. Pada intinya, konsep dari ORI adalah negara berutang kepada masyarakat. Itu sebabnya, investasi surat berharga ini dijamin oleh Pemerintah Indonesia.
Melalui ORI 017, pemerintah mencoba mengajak publik untuk terlibat dalam program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional, serta menjaga masa depan Indonesia pascapandemi Covid-19.
Seluruh dana yang diperoleh dari ORI 017 akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2020, termasuk di antaranya adalah pembiayaan penanganan serta pemulihan dampak Pandemi Covid-19. ORI 017 juga akan memberikan dukungan pada UMKM di Indonesia.
Riset itu juga menunjukkan bawa dengan minimal pembelian Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. ORI merupakan investasi yang lebih aman dari deposito. Hal itu disebabkan karena ORI 017 telah dijamin oleh negara baik pembayaran pokok maupun kuponnya. Hal itu pun tertera di Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Risiko yang mungkin dialami oleh para investor ORI 017 adalah potensi kerugian capital loss di pasar sekunder jika harga surat utang ini turun.
Sementara itu, dua investasi lainnya yaitu deposito, baik di bank umum maupun BPR, sama-sama dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, nilai simpanan yang dijamin oleh LPS hanyalah Rp 2 miliar untuk kedua produk tersebut. Jika simpanan nasabah berada di nominal Rp2 miliar, maka hal tersebut akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
Sementara, bicara soal likuiditas, baik deposito maupun ORI 017 adalah investasi yang likuid. Deposito bisa dicairkan kapan saja jika nasabah atau investor membutuhkan dana tersebut meski belum waktu jatuh tempo.
Akan tetapi, pemilik deposito tentu harus membayar biaya penalti yang dikenakan pihak bank. Sementara itu, sebagai Surat Utang Negara, ORI 017 bisa diperdagangkan di pasar sekunder jika investor sudah memegangnya selama satu tahun.
(fai)