Rupiah Makin Parah, Hari Ini Jatuh ke Posisi Rp15.498 per USD

Rabu, 19 Oktober 2022 - 18:01 WIB
loading...
Rupiah Makin Parah, Hari Ini Jatuh ke Posisi Rp15.498 per USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan tengah pekan hari ini, Rabu (19/10/2022) masih melanjutkan tren pelemahan hingga mendekati level Rp15.500 per USD. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan tengah pekan hari ini, Rabu (19/10/2022) masih melanjutkan tren pelemahan hingga mendekati level Rp15.500 per USD.Pada akhir sesi, r upiah ditutup melemah 34 poin di level Rp15.498 atas dolar AS dalam perdagangan sore ini.



Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI bertengger pada posisi Rp15.491/USD atau semakin tak berdaya dari hari sebelumnya di level Rp15.469 per USD. Pelemahan rupiah juga terlihat berdasarkan data Bloomberg, dimana ambruk menjadi Rp15.498 per USD.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini melemah karena aksi bank sentral global yang melakukan pengetatan sehingga menjadikan dunia dibayangi dengan ancaman resesi .

"Di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia akibat krisis keuangan, pangan, dan energi yang terjadi saat ini dan ditambah dengan tekanan inflasi yang tinggi menjadikan bank sentral global melakukan pengetatan sehingga menjadikan dunia dibayangi dengan ancaman resesi," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.



Lanjut ia menuturkan, dengan adanya ketidakpastian yang terutama diakibatkan oleh The Perfect Storm, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 berada pada kisaran 2,3% - 2,9%.

"Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2022 yang berada pada kisaran 2,8 persen-3,2 persen. Saat gejolak terjadi Indonesia menjadi titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia," kata Ibrahim.

Dia menambahkan, meskipun kondisi ekonomi Indonesia kemungkinan akan membaik, namun semua pihak dihimbau untuk tetap berhati-hati dalam menyikapinya dan tetap waspada bahwa resesi di depan mata masih ada.

"Kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini masih akan tumbuh di atas 5 persen, atau di atas 5,4 persen," pungkas Ibrahim.

Di samping itu Ia memprediksi untuk perdagangan besok, Kamis (20/10) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp15.470 - Rp15.540 per USD.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3230 seconds (0.1#10.140)