Obat Sirup Diduga Picu Gagal Ginjal, 80% Bahan Baku Obat Masih Impor Jadi Sorotan

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 22:05 WIB
loading...
Obat Sirup Diduga Picu Gagal Ginjal, 80% Bahan Baku Obat Masih Impor Jadi Sorotan
Soal dugaan obat sirup memicu kasus gagal ginjal akut pada anak, Menko PMK Muhadjir Effendy menyoroti, bahan baku obat di Indonesia yang 80% masih impor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Soal dugaan obat sirup memicu kasus gagal ginjal akut pada anak, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyoroti, bahan baku obat di Indonesia yang 80% masih impor.



Dua pemasok bahan baku obat terbesar ke Tanah Air yakni berasal dari China dan India. Oleh karena itu, Muhadjir meminta agar dilakukan verifikasi ulang bahan baku obat yang diduga mempunyai kandungan berbahaya yang menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak. Tercatat ada 241 kasus gagal ginjal akut, dimana 133 anak meninggal dunia.

“Kita verifikasi ulang itu apakah pasti juga kemungkinan besar juga ada kandungan bahan baku dari impor. Mengingat kita 80% bahan baku obat kita itu kan masih impor,” kata Muhadjir dalam dialog secara virtual Darurat Gagal Ginjal Akut Anak, Jumat (21/10/2022).

“Obat kita atau bahan baku kita itu hanya 2 yang besar Cina dan India, karena itu sebetulnya ketika ada kasus Gambia, kemudian itu ternyata obatnya berasal dari salah satu negara di Asia Selatan, kita sudah bisa memprediksi kemungkinan kalau ada bahan baku impor dari negara tersebut, itulah yang menjadi faktor penyebab,” paparnya.



Muhadjir pun menegaskan mendukung badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera mencabut atau menarik semua obat-obat yang diduga mempunyai kandungan berbahaya. “Supaya bukan hanya ditahan tidak beredar, tapi ditarik semua termasuk stok yang ada di distributor supaya disisir betul,”

Ia mengungkapkan, bersama dengan Kemenkes, BPOM, Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian akan melakukan koordinasi terkait hal ini malam ini.

“Rencana nanti malam kita koordinasikan, tapi secara pribadi sudah saya telpon pada kedua Menteri, Pak Mendag dan Pak Menteri Perindustrian. Dan memang berdasarkan penjelasan dari kedua beliau agak “membenarkan” tesis apa yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan maupun BPOM,” kata Muhadjir.

Meski begitu, kata Muhadjir, pemerintah juga akan mencari alternatif obat pengganti jika benar bahan baku obat yang telah beredar di Indonesia menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut anak.

“Kita akan mencari alternatif, dan itu saya kira kementerian teknis pak Menkes dan BPOM akan mencari solusi karena itu saya perlu bicara dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian perindustrian kira-kira bisa nggak ada obat pengganti kalau betul kita hentikan semua obat-obat tadi,” tandasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5864 seconds (0.1#10.140)