Kolaborasi Dexa Group dan BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14% di 2024

Minggu, 23 Oktober 2022 - 16:33 WIB
loading...
Kolaborasi Dexa Group...
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyambpaikan sambutan pada acara Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (22/10/2022).
A A A
JAKARTA - Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng). Inisiatif ini dilakukan selain komitmen bersama untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia 14% pada 2024, juga karena tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Brebes yang mencapai 28%.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para ibu muda mendapat perhatian lebih dari pemerintah karena masih dalam usia produktif. Melalui program edukasi cegah stunting ini diharapkan akan menambah wawasan ibu hamil untuk mencegah stunting.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, bergotong royong untuk penanganan stunting, termasuk Dexa Group yang telah mengumpulkan dan mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui dan bidan yang menjadi target sasaran program ini,” ujar Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/10/2022).

(Baca juga:Dexa Group Ekspor Produk Farmasi ke Empat Benua)

Agar anak tidak stunting, kata Hasto Wardoyo, ibu-ibu harus memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. “Kalau kurang lancar, ada produk dari Dexa Medica yang terbuat dari daun katuk, torbangun dan ikan gabus,” kata Hasto Hardoyo dalam acara Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Kabupaten Brebes, Sabtu (22/10/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Dapil IX Harris Turino Kurniawan mengapresiasi kolaborasi BKKBN dan Dexa Group untuk menangani permasalahan stunting yang menjadi isu nasional. Edukasi pencegahan stunting di Kabupaten Brebes dinilai tepat karena prevalensi stunting masih di angka 28%, dua kali lipat dari target 14% di 2024.

“Apresiasi luar biasa untuk BKKBN dalam mengurusi stunting karena BKKBN adalah leading sector penanganan stunting. Tapi tidak mungkin BKKBN bekerja sendiri, perlu melibatkan semua stakeholder untuk kolaborasi termasuk dengan perusahaan swasta yang punya kepedulian luar biasa terhadap pencegahan stunting. Stunting adalah urusan nasional Indonesia,” kata Harris.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar bahwa dalam penanganan stunting diperlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta. Yunita menjelaskan bahwa edukasi bagi ibu hamil sangat penting untuk para ibu agar melahirkan bayi yang sehat, sehingga dapat menekan angka stunting.

(Baca juga:Dexa Dorong Penggunaan Obat Berbahan Herbal)

“Stunting menjadi persoalan kita bersama. Jadi bukan tanggung jawab BKKBN saja, tapi masalah kita bersama. Tentu terima kasih kepada Dexa dan BKKBN yang sudah memberikan support ke Kabupaten Brebes untuk memberikan solusi lewat produk yang terbuat dari daun katuk, daun torbangun, ikan gabus yang bisa memperlancar ASI,” ujar Yunita.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2373 seconds (0.1#10.140)