Ekonomi Indonesia Bakal Melaju Pesat, Luhut Ingatkan Kekompakan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan optimistis ekonomi Indonesia akan melaju pesat. Namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.
Hal tersebut disampaikan Luhut saat menjadi pembicara dalam webinar dengan tema ‘Sinergi Tiga Konvensi KTT Bumi dalam penerapannya untuk kesehatan DAS dan ekosistem dan pembangunan ekonomi berkelanjutan' yang digelar Kamis (27/10/2022).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini akan terus pesat meningkatkan standar hidup. Namun disisi lain perlu melihat degradasi lingkungan. Nah lingkungan perlu. Karena kita bekerja bukan untuk kita saja. Tapi yang lebih penting next generation. Itu yang saya berkali-kali katakan di berbagai forum internasional,” kata Luhut.
Dia menjelaskan, Indonesia bisa menentukan arah sendiri dalam hal mengelola lingkungan. Negara lain, jelas dia, tidak perlu ikutan mengatur apa yang menjadi kewenangan dalam negeri Indonesia.
“Karena orang-orang negara maju selalu seperti mengajari kita ‘kalian harus sadar diri.’ Saya bilang ke mereka ‘kalian tuh nggak perlu mengajari kami mengenai masalah lingkungan.’ Karena cucu saya sekarang sudah mahasiswa, itu ngingetin saya," ujarnya.
"Jadi kami melihat masa depan anak-anak indonesia. Jadi apapun yang kami lakukan pasti memprotek . ‘Jadi kalian nggak perlu mengajari kami. Ya ngingetin, sama-sama ngingetin. Kalian lebih banyak dosanya daripada kami.’ Kita jadi bangsa jangan mau didikte orang lain,” jelas dia.
Dijelaskannya, Indonesai telah mengembangkan kebijakan dan regulasi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, jelas Luhut, Indonesia juga telah menggabungkan kebijakan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim.
“Kita punya komitmen untuk ini. Saya pribadi melihat kepentingan anak cucu saya dan teman-teman yang lain supaya jangan jadi korban karena ketololan kita dalam membuat polusi atau kita dipengaruhi kepentingan-kepentingan lain. Ini komitmen yang harus buat di diri kita masing-masing. Sehingga kita satu,” tegas Luhut.
Lebih jauh dijelaskannya, pengelolaan sumber daya air harus dibuat secara terpadu dan dilakukan secara konsisten oleh semua pihak, dengan berdasarkan prinsip keseimbangan.
“Kalau kita kompak, bahu membahu, tidak saling menyalahkan, kita tidak kurang orang pintar. Kita terlalu banyak main sektoral, terlalu egois. Tapi kalau kita padu, tidak ada yang bisa ngalahin kita. Itu kita buktikan penanganan Covid-19 karena kita bahu membahu, kita salah satu negara yang paling cepat mengatasi covid 19,” papar dia.
“Kami punya mimpi akan mengurangi sampah plastik, misalnya. dari mangrove, misalnya kita target 600 hektar kita bisa tuntaskan 2024. Jadi saya harap hal-hal seperti ini jadi sukses story yang kita bawa dalam forum di Bali 2024,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Luhut saat menjadi pembicara dalam webinar dengan tema ‘Sinergi Tiga Konvensi KTT Bumi dalam penerapannya untuk kesehatan DAS dan ekosistem dan pembangunan ekonomi berkelanjutan' yang digelar Kamis (27/10/2022).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini akan terus pesat meningkatkan standar hidup. Namun disisi lain perlu melihat degradasi lingkungan. Nah lingkungan perlu. Karena kita bekerja bukan untuk kita saja. Tapi yang lebih penting next generation. Itu yang saya berkali-kali katakan di berbagai forum internasional,” kata Luhut.
Dia menjelaskan, Indonesia bisa menentukan arah sendiri dalam hal mengelola lingkungan. Negara lain, jelas dia, tidak perlu ikutan mengatur apa yang menjadi kewenangan dalam negeri Indonesia.
“Karena orang-orang negara maju selalu seperti mengajari kita ‘kalian harus sadar diri.’ Saya bilang ke mereka ‘kalian tuh nggak perlu mengajari kami mengenai masalah lingkungan.’ Karena cucu saya sekarang sudah mahasiswa, itu ngingetin saya," ujarnya.
"Jadi kami melihat masa depan anak-anak indonesia. Jadi apapun yang kami lakukan pasti memprotek . ‘Jadi kalian nggak perlu mengajari kami. Ya ngingetin, sama-sama ngingetin. Kalian lebih banyak dosanya daripada kami.’ Kita jadi bangsa jangan mau didikte orang lain,” jelas dia.
Dijelaskannya, Indonesai telah mengembangkan kebijakan dan regulasi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, jelas Luhut, Indonesia juga telah menggabungkan kebijakan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim.
“Kita punya komitmen untuk ini. Saya pribadi melihat kepentingan anak cucu saya dan teman-teman yang lain supaya jangan jadi korban karena ketololan kita dalam membuat polusi atau kita dipengaruhi kepentingan-kepentingan lain. Ini komitmen yang harus buat di diri kita masing-masing. Sehingga kita satu,” tegas Luhut.
Lebih jauh dijelaskannya, pengelolaan sumber daya air harus dibuat secara terpadu dan dilakukan secara konsisten oleh semua pihak, dengan berdasarkan prinsip keseimbangan.
“Kalau kita kompak, bahu membahu, tidak saling menyalahkan, kita tidak kurang orang pintar. Kita terlalu banyak main sektoral, terlalu egois. Tapi kalau kita padu, tidak ada yang bisa ngalahin kita. Itu kita buktikan penanganan Covid-19 karena kita bahu membahu, kita salah satu negara yang paling cepat mengatasi covid 19,” papar dia.
“Kami punya mimpi akan mengurangi sampah plastik, misalnya. dari mangrove, misalnya kita target 600 hektar kita bisa tuntaskan 2024. Jadi saya harap hal-hal seperti ini jadi sukses story yang kita bawa dalam forum di Bali 2024,” ujarnya.
(shf)