Mendag Zulhas Sebut Cadangan Beras Pemerintah Menipis

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 08:34 WIB
loading...
Mendag Zulhas Sebut Cadangan Beras Pemerintah Menipis
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog sudah kian menipis untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Foto: Advenia/MPI
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) menyampaikan, bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog sudah kian menipis untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Mengingat hal itu Zulhas menuturkan, Kementerian Perdagangan bersama dengan kementerian terkait telah melakukan rapat terbatas (ratas) untuk mendiskusikan percepatan penyerapan cadangan beras dalam negeri.



Dalam ratas tersebut, sambungnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Bulog agar segera membeli hasil panen petani beras dengan harga berapapun. Selain untuk mencukupi kebutuhan, juga membantu kesejahteraan petani.

"Mengenai beras kami dari kementerian memang sudah ratas. Presiden juga sudah menugaskan Bulog agar segera membeli panen dari petani dengan harga berapapun," ujar Zulhas usai acara Konferensi Maju Digital di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).



Kemudian, terkait harga beras yang didistribusikan ke pasar, Zulhas menegaskan, para pedagang harus menjual sesuai dengan harga yang ditetapkan Bulog yakni Rp9.000 per kilogram.

Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok CBP Bulog per September 2022 sekitar 791.000 ton. Dari data tersebut, maka diperlukan penambahan cadangan beras menjadi 1,2 juta ton sampai dengan akhir tahun 2022.

Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar, antisipasi tanggap darurat, serta alokasi untuk kebutuhan mendesak lainnya.

“Upaya ini harus kita lakukan, karena di tengah potensi krisis pangan dunia ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas beras sebagai komoditas strategis. Maka dari itu, diperlukan sinergi dan kerja bersama seluruh stakeholder,” ujar Arief dikutip dari siaran persnya Selasa (20/10).

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)