Krisis Akibat Pandemi, Bisakah UMKM Jadi Penyelamat Ekonomi (Lagi)

Selasa, 07 Juli 2020 - 08:31 WIB
loading...
A A A
“UMKM yang terakses dengan bank saja kemungkinan hanya kurang lebih 12 juta UMKM. Sementara jumlah UMKM kita sekitar 64 juta. Ini yang jadi masalah. Dari segi kecukupan saya kira lebih dari cukup,” tegasnya.

Praktisi branding Subiakto Priosoedarsono mengatakan, meski terdampak, UMKM merupakan sektor yang mudah beradaptasi. Dibandingkan dengan perusahaan, variabel bisnis UMKM cenderung lebih sederhana. “Ketika bisnis UMKM jatuh, mereka bisa cepat pindah ke bisnis yang lain yang lebih potensial. Berbeda dengan perusahaan yang perlu mempertimbangkan banyak aspek,” katanya.

Menurut dia, kunci keberhasilan strategi branding bagi UMKM adalah produknya yang mudah dikenal masyarakat. Branding yang berhasil yaitu branding yang bisa mendapatkan kepercayaan pelanggan. “Membangun brand itu membangun cerita yang dapat dipercaya. Selain itu,strategi word of mouth marketing akan kembali booming,” tuturnya. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim pemerintah telah mempermudah syarat pengajuan KUR. Bahkan kebijakan tersebut telah membuahkan hasil seiring dengan penyaluran KUR yang mulai meningkat pada pekan kedua Juni 2020.

Kondisi tersebut, kata Airlangga, akan terus berlanjut sehingga ekspansi kredit nasional dapat meningkat dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat lebih cepat. (Rina Anggraeni/Sudarsono/Oktiani Endarwati)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)