Keamanan Siber Bisa Tingkatkan Kegiatan Dunia Usaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ancaman dan risiko keamanan siber (cybersecurity) semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan perkembangan transformasi digital di berbagai industri dan sub-sektor usaha di Indonesia. Berdasarkan laporan data anomali traffic Badan Sandi dan Siber Nasional (2021), sepanjang 2020, Indonesia mengalami serangan siber sebanyak 495,3 juta atau meningkat 41% dari tahun sebelumnya 2019 yang sebesar 290,3 juta.
Anomali trafik tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 dengan jumlah mencapai 7.311.606 anomali. Bahkan dalam ulasan dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia menempati peringkat tertinggi kedua di dunia setelah Ukraina untuk kejahatan siber.
Merespons situasi itu, Spark Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan dukungan dari Kementerian Investasi menyelenggarakan Indonesia Cybersecurity Conference 2022 yang dihadiri oleh para pegawai, utusan, perwakilan dan delegasi dari lintas kementerian dan lembaga pemerintah seperti Kemenkominfo, BSSN, OJK, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi hingga Kemenko Perekonomian.
Acara yang digelar 26 Oktober 2022 lalu itu dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan turut hadir sebagai keynote speaker perwakilan BSSN Edit Prima selaku Deputi IV BSSN Bidang Keamanan Siber dan Enkripsi dalam Sektor Ekonomi dan perwakilan Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko selaku Plt Kepala Bappepti.
Cybersecurity Conference 2022 ini membahas tema utama mengenai “Building Cyber Resiliency for the Borderless Organization” dan turut dihadiri 160 direksi dan komisaris, perwakilan dan delegasi dari pelaku usaha dan perusahaan dari berbagai sektor usaha meliputi industri jasa keuangan, perbankan, asuransi, multifinance hingga sektor manufaktur dan telekomunikasi. Turut hadir para pimpinan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia dan Asosiasi Emiten Indonesia.
Menurut Chandra Kusuma, Country Director Spark Indonesia, Indonesia Cybersecurity Conference 2022 diselenggarakan sebagai langkah awal dan acara perdana untuk menyambut masuknya Spark yang berbasis di Singapura ke Indonesia dengan berkolaborasi bersama Kadin dan Apindo untuk memperkuat ekosistem teknologi dan cybersecurity Indonesia.
“Spark Indonesia merupakan Global Tech Expert Hub yang menghubungkan dan mempertemukan para pakar, praktisi dan profesional di bidang teknologi termasuk keamanan siber di dunia dengan para pelaku usaha, kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia yang hendak mengadopsi teknologi dalam upaya perumusan kebijakan terkait teknologi dan transformasi digital internalnya.” kata Chandra dalam keterangan resmi diterima, Selasa (1/11/2022).
Menurut Chandra, Spark Indonesia ingin memperkuat pertumbuhan ekosistem, komunitas dan networking di bidang teknologi di Indonesia. Connecting the people, the experts and the communities in technology area di Indonesia dan belahan dunia lain untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian ke satu sama lain dalam ranah teknologi melalui pelaksanaan beragam program pelatihan, capacity building, edukasi dan literasi terkait teknologi, seperti antara lain cybersecurity, blockchain, Internet-of-Things (IoT), sustainable finance hingga open finance dan lain sebagainya.
Anomali trafik tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 dengan jumlah mencapai 7.311.606 anomali. Bahkan dalam ulasan dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia menempati peringkat tertinggi kedua di dunia setelah Ukraina untuk kejahatan siber.
Merespons situasi itu, Spark Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan dukungan dari Kementerian Investasi menyelenggarakan Indonesia Cybersecurity Conference 2022 yang dihadiri oleh para pegawai, utusan, perwakilan dan delegasi dari lintas kementerian dan lembaga pemerintah seperti Kemenkominfo, BSSN, OJK, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi hingga Kemenko Perekonomian.
Acara yang digelar 26 Oktober 2022 lalu itu dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan turut hadir sebagai keynote speaker perwakilan BSSN Edit Prima selaku Deputi IV BSSN Bidang Keamanan Siber dan Enkripsi dalam Sektor Ekonomi dan perwakilan Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko selaku Plt Kepala Bappepti.
Cybersecurity Conference 2022 ini membahas tema utama mengenai “Building Cyber Resiliency for the Borderless Organization” dan turut dihadiri 160 direksi dan komisaris, perwakilan dan delegasi dari pelaku usaha dan perusahaan dari berbagai sektor usaha meliputi industri jasa keuangan, perbankan, asuransi, multifinance hingga sektor manufaktur dan telekomunikasi. Turut hadir para pimpinan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia dan Asosiasi Emiten Indonesia.
Menurut Chandra Kusuma, Country Director Spark Indonesia, Indonesia Cybersecurity Conference 2022 diselenggarakan sebagai langkah awal dan acara perdana untuk menyambut masuknya Spark yang berbasis di Singapura ke Indonesia dengan berkolaborasi bersama Kadin dan Apindo untuk memperkuat ekosistem teknologi dan cybersecurity Indonesia.
“Spark Indonesia merupakan Global Tech Expert Hub yang menghubungkan dan mempertemukan para pakar, praktisi dan profesional di bidang teknologi termasuk keamanan siber di dunia dengan para pelaku usaha, kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia yang hendak mengadopsi teknologi dalam upaya perumusan kebijakan terkait teknologi dan transformasi digital internalnya.” kata Chandra dalam keterangan resmi diterima, Selasa (1/11/2022).
Menurut Chandra, Spark Indonesia ingin memperkuat pertumbuhan ekosistem, komunitas dan networking di bidang teknologi di Indonesia. Connecting the people, the experts and the communities in technology area di Indonesia dan belahan dunia lain untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian ke satu sama lain dalam ranah teknologi melalui pelaksanaan beragam program pelatihan, capacity building, edukasi dan literasi terkait teknologi, seperti antara lain cybersecurity, blockchain, Internet-of-Things (IoT), sustainable finance hingga open finance dan lain sebagainya.