UMKM Backbone Ekonomi Indonesia, Luhut Paparkan Tiga Program Bantuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) turut berpartisipasi dalam Peluncuran Penjaminan Kredit Modal Kerja Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden meminta supaya segera turun ke bawah, turun kepada yang berhak menerima. "Saya juga laporkan melalui kesempatan ini selama satu bulan ini, pemerintah mendorong banyak sekali online branding dari UMKM. Ini merupakan langkah yang sangat bagus,” sambut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada peluncuran yang diselenggarakan secara virtual di Kantor Kemenko Marves, Jakarta.
( )
Melalui kesempatan tersebut, Menko Luhut menjelaskan mengenai fokus pemerintah dalam membantu sektor UMKM setidaknya melalui tiga program. Pertama yaitu bersama OJK untuk mendorong restrukturisasi pinjaman UMKM yang saat ini nilainya mencapai 317 triliun rupiah dengan jumlah debitur 5,3 juta.
Kedua, subsidi bunga UMKM yang akan mengcover 60,6 juta rekening nasabah dengan nilai subsidi sebesar 35 triliun rupiah. Dan yang ketiga yaitu penjaminan modal kerja UMKM, dimana pemerintah akan mengcover penjaminan 80% pinjaman modal kerja untuk UMKM. Adapun target pemerintah untuk penyaluran modal kerja sektor UMKM yang dijamin ini adalah sejumlah 100 triliun rupiah sampai dengan tahun 2021.
“Kita sadar bahwa UMKM adalah backbone ekonomi Indonesia. Oleh karena itu kita betul-betul cepat lakukan dan sekarang saya pikir sudah berjalan karena semua sudah tersambung dengan baik. Saya pikir ini sistem yang sudah cukup terpadu. Walaupun sedikit lama tapi sudah mulai berjalan dan ini dapat melancarkan kredit-kredit ke bawah,” katanya.
( )
Saat ini pemerintah juga sedang menyusun skema bantuan baik finansial (contohnya pinjaman) maupun non finansial untuk membantu sektor korporasi yang mengalami kesulitan karena Covid-19 ini. Yang mana skema ini bertujuan untuk mencegah terjadinya PHK sekaligus juga untuk menjaga momentum pertumbuhan kita.
“Persiapan ini sudah dilakukan dan kami sedang menghitung berapa angkanya dan kita berharap bulan ini sudah selesai semua. Saya menginginkan dan berharap semua kita bersama-sama untuk saling membantu supaya program ini jalan. Walaupun masih sedikit tapi sudah mulai terlihat pergerakannya,” ujarnya.
Lebih Lanjut, Menko Luhut menyampaikan bahwa kini pemerintah menyusun berbagai stimulus untuk membantu sektor usaha tersebut dengan hati-hati dan tentu mempertimbangkan governance yang ada, serta pada situasi krisis yang terjadi sekarang ini membutuhkan realisasi belanja yang cepat dan tepat.
“Presiden memerintahkan kami untuk melakukan ini secara cepat, tapi sesuai dengan aturan yang ada. Peluang yang dibuat dari pemerintah sudah sangat bagus, kita semua harus menghargai dan melaksanakan dengan baik," pungkasnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden meminta supaya segera turun ke bawah, turun kepada yang berhak menerima. "Saya juga laporkan melalui kesempatan ini selama satu bulan ini, pemerintah mendorong banyak sekali online branding dari UMKM. Ini merupakan langkah yang sangat bagus,” sambut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada peluncuran yang diselenggarakan secara virtual di Kantor Kemenko Marves, Jakarta.
( )
Melalui kesempatan tersebut, Menko Luhut menjelaskan mengenai fokus pemerintah dalam membantu sektor UMKM setidaknya melalui tiga program. Pertama yaitu bersama OJK untuk mendorong restrukturisasi pinjaman UMKM yang saat ini nilainya mencapai 317 triliun rupiah dengan jumlah debitur 5,3 juta.
Kedua, subsidi bunga UMKM yang akan mengcover 60,6 juta rekening nasabah dengan nilai subsidi sebesar 35 triliun rupiah. Dan yang ketiga yaitu penjaminan modal kerja UMKM, dimana pemerintah akan mengcover penjaminan 80% pinjaman modal kerja untuk UMKM. Adapun target pemerintah untuk penyaluran modal kerja sektor UMKM yang dijamin ini adalah sejumlah 100 triliun rupiah sampai dengan tahun 2021.
“Kita sadar bahwa UMKM adalah backbone ekonomi Indonesia. Oleh karena itu kita betul-betul cepat lakukan dan sekarang saya pikir sudah berjalan karena semua sudah tersambung dengan baik. Saya pikir ini sistem yang sudah cukup terpadu. Walaupun sedikit lama tapi sudah mulai berjalan dan ini dapat melancarkan kredit-kredit ke bawah,” katanya.
( )
Saat ini pemerintah juga sedang menyusun skema bantuan baik finansial (contohnya pinjaman) maupun non finansial untuk membantu sektor korporasi yang mengalami kesulitan karena Covid-19 ini. Yang mana skema ini bertujuan untuk mencegah terjadinya PHK sekaligus juga untuk menjaga momentum pertumbuhan kita.
“Persiapan ini sudah dilakukan dan kami sedang menghitung berapa angkanya dan kita berharap bulan ini sudah selesai semua. Saya menginginkan dan berharap semua kita bersama-sama untuk saling membantu supaya program ini jalan. Walaupun masih sedikit tapi sudah mulai terlihat pergerakannya,” ujarnya.
Lebih Lanjut, Menko Luhut menyampaikan bahwa kini pemerintah menyusun berbagai stimulus untuk membantu sektor usaha tersebut dengan hati-hati dan tentu mempertimbangkan governance yang ada, serta pada situasi krisis yang terjadi sekarang ini membutuhkan realisasi belanja yang cepat dan tepat.
“Presiden memerintahkan kami untuk melakukan ini secara cepat, tapi sesuai dengan aturan yang ada. Peluang yang dibuat dari pemerintah sudah sangat bagus, kita semua harus menghargai dan melaksanakan dengan baik," pungkasnya.
(akr)