AS Yakin Bisa Paksa Rusia Menerima Pembatasan Harga Minyak

Senin, 14 November 2022 - 13:46 WIB
loading...
AS Yakin Bisa Paksa...
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yakin mekanisme pembatasan harga untuk minyak Rusia bisa diterapkan. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa Rusia mungkin tidak memiliki pilihan selain menjual minyak mentahnya dengan harga yang ditetapkan oleh AS dan sekutunya jika ingin menghindari penutupan pasokan.

"Mereka akan mencari pembeli, dan kami pikir mereka akan kesulitan menjual semuanya. Estimasi kami adalah akan ada penutupan pada 5 Desember kecuali mereka bersedia menerima harga, pada atau di bawah batas (harga yang ditetapkan) untuk pembeli di seluruh dunia," ungkap Yellen seperti dikutip dari Russia Today, Senin (14/11/2022).



Tanggal 5 Desember 2022 adalah tanggal ketika larangan Uni Eropa (UE) atas minyak Rusia lintas laut dijadwalkan mulai berlaku. Pada hari yang sama, Kelompok Tujuh ekonomi terkemuka dunia (G7) yang terdiri dari AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang - diperkirakan akan melarang perusahaan mereka untuk mengasuransikan, membiayai, dan menyediakan kapal untuk transportasi minyak Rusia.

Larangan itu dikecualikan jika pengiriman minyak Rusia itu lebih rendah dari batas harga yang ditetapkan. Sementara, batas harga yang sebenarnya belum disepakati. Akan, tetapi laporan sebelumnya menunjukkan bahwa kemungkinan itu ditetapkan pada USD60 per barel, jauh di bawah harga pasar saat ini yang sekitar USD95 per barel.



Di bagian lain, Moskow berulang kali menegaskan bahwa Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang menyetujui pembatasan harga tersebut. "Harga harus dibentuk oleh pasar berdasarkan keseimbangan penawaran dan permintaan. Kami tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang akan menggunakan plafon harga. Ini adalah preseden buruk yang sewaktu-waktu dapat diperluas ke pemasok lain, ke semua perdagangan global," tegas Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak, bulan lalu.

Rusia memiliki sejumlah pembeli minyak utama termasuk China dan India, yang telah meningkatkan pembelian bahan bakar dari negara itu sejak pernyataan larangan atau pembatasan harga mulai datang dari Barat.

Meski Yellen percaya bahwa batas harga dapat memaksa Rusia untuk menyetujui mekanisme tersebut, beberapa pakar industri menilai hingga 90% bahan bakar dapat terus mengalir di luar mekanisme batas harga, karena Rusia akan menggunakan opsi-opsi untuk menghindari sanksi.

Misalnya, Rusia memiliki armada kapal tanker minyaknya sendiri dan dapat mengembangkannya lebih jauh dengan menggunakan kapal-kapal China dan India. Rusia juga dapat mengajukan asuransi untuk perusahaan-perusahaan di Timur Tengah dan Asia, yang akan menghilangkan kebutuhan akan kerja sama dengan perusahaan asuransi negara-negara Barat yang sepakat dengan pembatasan harga tersebut.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2017 seconds (0.1#10.140)