Harga CPO Malaysia Terkerek Imbas Kebijakan Impor India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di bursa berjangka Malaysia hari ini menguat menyusul kabar dari India yang menaikkan harga dasar impor CPO dan produk turunannya.
Tercatat harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,02%, menjadi MYR4.067 per ton di awal perdagangan.
Sebagai pengimpor minyak nabati terbesar dunia, India mengerek harga dasar impor CPO menjadi USD960 per ton. Pemerintah setempat mengambil keputusan ini lantaran ada lonjakan harga di pasar dunia.
Selain itu, harga impor rafinasi sawit di India juga meningkat dari USD962 per ton, menjadi USD988 per ton. Tak hanya itu, RBD Olein juga tumbuh menjadi USD1.008 per ton dari USD971 per ton.
Dari sisi pasokan, Malaysia mencatatkan kenaikan stok minyak sawit pada akhir Oktober menuju level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi ini terjadi menyusul peningkatan produksi sebagaimana data dewan minyak sawit (MPOB), dilansir Reuters, Rabu (16/11/2022).
Sementara itu, menurut data kargo, ekspor CPO Malaysia dikabarkan meningkat di kisaran 10,7% - 112,7% pada periode 1-15 November 2022, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya.
Sementara itu, potensi isu yang membebani harga CPO sejauh ini masih berasal dari badai tropis di sejumlah lokasi perkebunan sawit di Indonesia dan Malaysia sebagai produsen utama. Hal ini diperkirakan bakal membawa harganya tetap kuat hingga Maret 2023.
Tercatat harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,02%, menjadi MYR4.067 per ton di awal perdagangan.
Sebagai pengimpor minyak nabati terbesar dunia, India mengerek harga dasar impor CPO menjadi USD960 per ton. Pemerintah setempat mengambil keputusan ini lantaran ada lonjakan harga di pasar dunia.
Selain itu, harga impor rafinasi sawit di India juga meningkat dari USD962 per ton, menjadi USD988 per ton. Tak hanya itu, RBD Olein juga tumbuh menjadi USD1.008 per ton dari USD971 per ton.
Dari sisi pasokan, Malaysia mencatatkan kenaikan stok minyak sawit pada akhir Oktober menuju level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi ini terjadi menyusul peningkatan produksi sebagaimana data dewan minyak sawit (MPOB), dilansir Reuters, Rabu (16/11/2022).
Sementara itu, menurut data kargo, ekspor CPO Malaysia dikabarkan meningkat di kisaran 10,7% - 112,7% pada periode 1-15 November 2022, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya.
Sementara itu, potensi isu yang membebani harga CPO sejauh ini masih berasal dari badai tropis di sejumlah lokasi perkebunan sawit di Indonesia dan Malaysia sebagai produsen utama. Hal ini diperkirakan bakal membawa harganya tetap kuat hingga Maret 2023.
(ind)