Kuliner Indonesia Bersinar di KTT G20 Bali, Sandiaga Optimistis Sektor Parekraf Bangkit Ciptakan Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis sektor ekonomi kreatif khususnya bidang kuliner akan kian bangkit dan semakin mendunia.
Hal ini menyusul ditampilkannya berbagai hidangan Nusantara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjelaskan program Indonesia Spice Up The World saat bertemu dengan Cheff Petty Elliott di Bali, Rabu (16/11).
"Terima kasih mendukung promosi kuliner kita dan menempatkan Indonesia di peta kuliner dunia dengan kegiatan Ibu. Dan kita berharap buku Ibu 'Indonesia Table' ini akan sukses untuk lebih mempromosikan bukan hanya kuliner tapi juga pariwisata Indonesia," ujarnya, dikutip Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut Sandiaga merasa yakin Indonesia kulinernya juara, dan dengan kreasi Chef Elliott bisa semakin meningkatkan popularitas hidangan asli Indonesia di mata dunia.
"Target kita untuk program ini ada 4.000 restoran Indonesia yang kita kolaborasi, targetnya USD2 miliar. Kita ingin menciptakan Indonesia menjadi gastronomi dunia, dan butuh kerja sama dari chef Elliott," terang Sandiaga.
Dari aspek lapangan kerja, lantaran 42% sektor ekonomi kreatif itu kuliner, maka targetnya 10-12 juta lapangan kerja dalam ekosistem kuliner Indonesia.
"Target program Indonesia Spice Up The World yang di-launching bapak presiden tahun lalu. Jadi kita kerja keras nih karena tahun ini dan tahun sebelumnya meningkatkan awareness tapi eksekusinya 2023 dan 2024. Bukan hanya Kemenparekraf, jadi semua ikut terlibat," tandas Menparekraf.
Sementara itu, chef Petty Elliott mengaku berterima kasih dan merasa terhormat diundang oleh Menparekraf Sandiaga Uno. "Saya kemarin memasak untuk first ladies, ini momen yang sangat luar biasa. Kuliner Indonesia sangat bersinar dalam acara KTT G20 ini,” tuturnya.
“Saya pikir ini event yang luar biasa bukan hanya untuk bisnis, tapi untuk kebudayaan kita, karena setiap orang merasakan makanan Indonesia pasti akan ada memorinya karena sangat unik," imbuh Petty.
Dia juga mengungkapkan bahwa buku yang ia tulis akan diluncurkan di mancanegara tahun depan. "Indonesian food tidak selalu goreng, kita ada kultur makanan dari kesehatan dari jaman kerajaan puluhan abad yang lalu. Semoga makanan Indonesia semakin lebih bersinar di stage internasional," pungkasnya.
Hal ini menyusul ditampilkannya berbagai hidangan Nusantara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjelaskan program Indonesia Spice Up The World saat bertemu dengan Cheff Petty Elliott di Bali, Rabu (16/11).
"Terima kasih mendukung promosi kuliner kita dan menempatkan Indonesia di peta kuliner dunia dengan kegiatan Ibu. Dan kita berharap buku Ibu 'Indonesia Table' ini akan sukses untuk lebih mempromosikan bukan hanya kuliner tapi juga pariwisata Indonesia," ujarnya, dikutip Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut Sandiaga merasa yakin Indonesia kulinernya juara, dan dengan kreasi Chef Elliott bisa semakin meningkatkan popularitas hidangan asli Indonesia di mata dunia.
"Target kita untuk program ini ada 4.000 restoran Indonesia yang kita kolaborasi, targetnya USD2 miliar. Kita ingin menciptakan Indonesia menjadi gastronomi dunia, dan butuh kerja sama dari chef Elliott," terang Sandiaga.
Dari aspek lapangan kerja, lantaran 42% sektor ekonomi kreatif itu kuliner, maka targetnya 10-12 juta lapangan kerja dalam ekosistem kuliner Indonesia.
"Target program Indonesia Spice Up The World yang di-launching bapak presiden tahun lalu. Jadi kita kerja keras nih karena tahun ini dan tahun sebelumnya meningkatkan awareness tapi eksekusinya 2023 dan 2024. Bukan hanya Kemenparekraf, jadi semua ikut terlibat," tandas Menparekraf.
Sementara itu, chef Petty Elliott mengaku berterima kasih dan merasa terhormat diundang oleh Menparekraf Sandiaga Uno. "Saya kemarin memasak untuk first ladies, ini momen yang sangat luar biasa. Kuliner Indonesia sangat bersinar dalam acara KTT G20 ini,” tuturnya.
“Saya pikir ini event yang luar biasa bukan hanya untuk bisnis, tapi untuk kebudayaan kita, karena setiap orang merasakan makanan Indonesia pasti akan ada memorinya karena sangat unik," imbuh Petty.
Dia juga mengungkapkan bahwa buku yang ia tulis akan diluncurkan di mancanegara tahun depan. "Indonesian food tidak selalu goreng, kita ada kultur makanan dari kesehatan dari jaman kerajaan puluhan abad yang lalu. Semoga makanan Indonesia semakin lebih bersinar di stage internasional," pungkasnya.
(ind)