Kalahkan Indonesia, Ini yang Membuat Singapura Jadi Negara Eksportir Minyak

Kamis, 17 November 2022 - 10:20 WIB
loading...
Kalahkan Indonesia,...
Kilang Shell di Singapura. Foto/Shell.com
A A A
JAKARTA - Singapura , negeri seuprit dan tak punya ladang minyak, ternyata bisa menjadi eksportir bahan bakar minyak ( BBM ) ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor bahan bakar minyak (BBM) Indonesia dari Singapura mencapai 6,26 juta ton atau USD6,37 miliar sepanjang Januari hingga Juli 2022.



Arcandra Tahar, mantan Menteri ESDM, mengungkap, Singapura bisa menjadi negara eksportir minyak. Ternyata, Negeri Singa ini merupakan salah satu pusat perdagangan minyak dunia.

Kedudukan itu tak lepas dari sejarah Singapura sebagai daerah yang memiliki letak geografis yang strategis. Sebelum merdeka pada tahun 1965, Singapura sudah dipilih oleh perusahaan minyak Shell Belanda menjadi pusat distribusi BBM di Kawasan Asia.

"Shell membangun tempat penyimpanan (storage), pencampuran (blending) dan pengisian BBM (bunkering) untuk kapal-kapal yang lewat Selat Malaka dan sekitarnya. Secara geografis letak Singapura memang sangat strategis. Kapal-kapal yang berlayar dari Eropa dengan tujuan Asia Timur akan melintasi Singapura," Arcandra, dikutip dari Instagramnya, Kamis (17/11/2022).

Posisi itu membuat Singapura berpikir ke depan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan perannya. Singapura tak ingin hanya sebagai pusat distribusi BBM, sebagai penyedia storage, blending atau bunkering saja untuk menarik kapal-kapal yang lewat untuk singgah.

"Satu peran yang tercecer untuk mendaptkan nilai tambah yang optimal adalah belum adanya kilang minyak (refinery). Maka dari tahun 1961 sampai 1973 Singapura membangun lima refinery sekaligus," jelas Arcandra.

Untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah yang diolah oleh refinery, Singapura mendatangkannya dari negara negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait, UAE dan Qatar. Setelah diolah oleh refinery, BBM yang dihasilkan dijual ke negara-negara sekitar seperti Jepang, Hong Kong, China, Australia, dan Indonesia.

Pertanyaan menariknya, bagaimana Singapura bisa membangun lima refinery dalam kurun waktu 12 tahun? Banyak faktor yang saling mendukung pada waktu itu sehingga lima kilang dapat terbangun dengan cepat.

"Beberapa di antaranya berkaitan dengan kejelian Singapura dalam melihat peluang di kawasan Asia. Di sini terlihat campur tangan Pemerintah Singapura menjadi kunci utama dalam pembangunan sektor energi," kata Arcandra.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tarif Impor Trump, PM...
Tarif Impor Trump, PM Wong: Singapura Harus Siap Hadapi Banyak Guncangan
JK: Rupiah Jeblok Kena...
JK: Rupiah Jeblok Kena Efek Tarif Trump Untungkan Eksportir
Sidak ke SPBU, Gubernur...
Sidak ke SPBU, Gubernur Kaltim Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
Berger Paints Resmi...
Berger Paints Resmi Akuisisi 100% Saham Asian Paints Indonesia
Eksportir Wajib Parkir...
Eksportir Wajib Parkir DHE SDA 100%, Pelaku Industri Keuangan Perkenalkan Mekanismenya
Dukung Kelancaran Lebaran,...
Dukung Kelancaran Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman dan Tepat Waktu
Rekomendasi
Dexa Medica Gandeng...
Dexa Medica Gandeng Dompet Dhuafa Donasikan Suplemen kepada Anak Yatim di Jaktim
Pria Ini Hendak Ziarah...
Pria Ini Hendak Ziarah Makam Leluhur, tapi Kuburan Lenyap Jadi Ladang Tebu
Seperti Harley Davidson,...
Seperti Harley Davidson, India Bakal Jadi Penyelamat iPhone dari Perang Dagang
Berita Terkini
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
1 jam yang lalu
Smelter PT Ceria Masuk...
Smelter PT Ceria Masuk Tahap Akhir, Produksi Komersial FeNi Ditarget Akhir April
1 jam yang lalu
BEI Ungkap Alasan Ubah...
BEI Ungkap Alasan Ubah Aturan Batas Trading Halt Jadi 8%
1 jam yang lalu
China Murka! Tak Mau...
China Murka! Tak Mau Bertekuk Lutut dari Ancaman Tarif AS
2 jam yang lalu
IHSG Terjun Bebas Lebih...
IHSG Terjun Bebas Lebih 9%, BEI Langsung Aktifkan Trading Halt
3 jam yang lalu
Babak Belur, IHSG Dibuka...
Babak Belur, IHSG Dibuka Ambruk 9,19% ke Level 5.921
3 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved