Pemanfaatan Web3 Bisa Dongkrak Pendapatan Pelaku Industri Kreatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri kreatif di Indonesia berkembang sedemikian pesat dalam satu dekade terakhir. Salah satu subsektor ekonomi kreatif yang dinilai prospektif adalah industri game .
Di Indonesia industri game menyumbang sekira 2,19% atau Rp24,88 triliun dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini saja terdapat lebih dari 60 juta gamer di Tanah Air dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.
Mengutip data Statista, jumlah users di industri video games di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 126,4 juta pada tahun 2027. Adapun revenue yang bisa dihasilkan dari industri game diproyeksikan bisa mencapai USD1,069 juta pada tahun ini.
Seiring perkembangan teknologi internet, para gamers juga bisa mencoba meningkatkan pendapatannya melalui pemanfaatan Web 3.0 atau Web3, generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.
Web3 adalah internet yang bergerak dengan sistem desentralisasi serta menerapkan demokrasi. Sehingga, pemain besar dunia maya tidak dapat mendominasi dan memonopoli.
Pada Finfolk Conference 2022 bertajuk Building The Bridge Between Web2 & Web3 yang digelar pada Kamis (17/11), Timothius Martin selaku Chief Marketing Officer Pintu, platform perdagangan aset kripto, menyatakan, Web3 bisa memberikan manfaat yang besar dan berpotensi merevolusikan berbagai industri.
“Salah satu contohnya bagi dunia gaming. Jumlah gamers di Indonesia sangat banyak mencapai ratusan juta orang dan kita bisa bayangkan melalui pengaplikasian Web3, gamers tidak hanya sekadar bermain tapi bisa berpenghasilan,” ujar Timo, sapaan akrab Timothius Martin, dikutip Jumat (18/11/2022).
Menurut dia, kehadiran Web 3.0 dapat merevolusi ekonomi digital di masa depan. “Contohnya, di industri gaming, gamers tidak hanya menghabiskan uang tapi bisa menghasilkan juga dalam bentuk kripto ataupun NFT yang memiliki nilai,” tuturnya.
Timo melanjutkan, hal yang sama bisa dilakukan di industri seni, di mana seniman tidak hanya menunjukkan karyanya tetapi bisa bisa dengan mudah menjual hasil karyanya.
Di Indonesia industri game menyumbang sekira 2,19% atau Rp24,88 triliun dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini saja terdapat lebih dari 60 juta gamer di Tanah Air dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.
Mengutip data Statista, jumlah users di industri video games di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 126,4 juta pada tahun 2027. Adapun revenue yang bisa dihasilkan dari industri game diproyeksikan bisa mencapai USD1,069 juta pada tahun ini.
Seiring perkembangan teknologi internet, para gamers juga bisa mencoba meningkatkan pendapatannya melalui pemanfaatan Web 3.0 atau Web3, generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.
Web3 adalah internet yang bergerak dengan sistem desentralisasi serta menerapkan demokrasi. Sehingga, pemain besar dunia maya tidak dapat mendominasi dan memonopoli.
Pada Finfolk Conference 2022 bertajuk Building The Bridge Between Web2 & Web3 yang digelar pada Kamis (17/11), Timothius Martin selaku Chief Marketing Officer Pintu, platform perdagangan aset kripto, menyatakan, Web3 bisa memberikan manfaat yang besar dan berpotensi merevolusikan berbagai industri.
“Salah satu contohnya bagi dunia gaming. Jumlah gamers di Indonesia sangat banyak mencapai ratusan juta orang dan kita bisa bayangkan melalui pengaplikasian Web3, gamers tidak hanya sekadar bermain tapi bisa berpenghasilan,” ujar Timo, sapaan akrab Timothius Martin, dikutip Jumat (18/11/2022).
Menurut dia, kehadiran Web 3.0 dapat merevolusi ekonomi digital di masa depan. “Contohnya, di industri gaming, gamers tidak hanya menghabiskan uang tapi bisa menghasilkan juga dalam bentuk kripto ataupun NFT yang memiliki nilai,” tuturnya.
Timo melanjutkan, hal yang sama bisa dilakukan di industri seni, di mana seniman tidak hanya menunjukkan karyanya tetapi bisa bisa dengan mudah menjual hasil karyanya.