Wall Street Berakhir Loyo Imbas Kekhawatiran Pembatasan Covid-19 di China

Selasa, 22 November 2022 - 07:12 WIB
loading...
Wall Street Berakhir Loyo Imbas Kekhawatiran Pembatasan Covid-19 di China
Indeks utama Wall Street ditutup turun pada perdagangan Senin (21/11/2022) waktu setempat di tengah kekhawatiran bahwa China dapat melanjutkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk memerangi COVID-19. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Indeks utama Wall Street ditutup turun pada perdagangan Senin (21/11/2022) waktu setempat di tengah kekhawatiran bahwa China dapat melanjutkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk memerangi COVID-19 setelah dikatakan menghadapi ujian pandemi yang paling parah.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 45,41 poin atau 0,13% menjadi 33.700,28. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 15,4 poin atau 0,39% menjadi 3.949,94 dan selanjutnya Nasdaq Composite (.IXIC) menyusut 121,55 poin atau 1,09% menjadi 11.024.51.



Pemerintah Beijing mengatakan pada hari Senin akan menutup bisnis dan sekolah di distrik yang terkena dampak parah dan memperketat aturan untuk memasuki kota, karena infeksi terus meningkat.

"Ada ketakutan bahwa China mungkin menerapkan kembali beberapa pembatasan COVID yang konon baru saja mereka cabut," kata Wakil Kepala Investasi di BMO Family Office, Carol Schleif.

Operator kasino AS dengan bisnis di China termasuk Wynn Resorts Ltd (WYNN.O), Las Vegas Sands Corp (LVS.N), MGM Resorts International (MGM.N) dan Melco Resorts & Entertainment Ltd semuanya turun setidaknya 2%.

Volume perdagangan rendah pada hari Senin, dan kemungkinan akan berkurang menjelang liburan Thanksgiving pada hari Kamis, membuat pasar lebih rentan terhadap volatilitas. Volume di bursa AS tercatat mencapai 9,43 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,88 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

"Jika Anda ingin menyalahkan sedikit profit taking pada beberapa kekhawatiran lonjakan kasus COVID, tidak apa-apa," kata Jack Janasiewicz, pemimpin strategi portofolio dan manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.

"Ini menjadi sangat rumit karena volume," lanjutnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3827 seconds (0.1#10.140)