Gilanya Perputaran Uang Piala Dunia 2022: Qatar yang Rogoh Rp3.300 Triliun, Hak Siar, Iklan, hingga Jersey

Minggu, 27 November 2022 - 10:15 WIB
loading...
Gilanya Perputaran Uang...
Perputaran uang di Piala Dunia 2022 sangat besar. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Piala Dunia bukan hanya urusan sepak bola belaka. Ada banyak dimensi kehidupan yang terkait dari perhelatan olahraga terbesar di dunia itu, seperti politik, budaya, dan tentu saja ekonomi.



Keinginan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 harus ditebus dengan duit maha besar. Piala Dunia 2022 di Qatar disebut-sebut menjadi turnamen termahal dalam sejarah kompetisi sepak bola sejagat itu karena menghabiskan lebih dari 16 kali lipat jumlah uang yang diinvestasikan oleh tuan rumah sebelumnya, Rusia.

Euronews.com melaporkan negara petrodolar itu menghabiskan USD220 miliar untuk membangun infrastruktur kelas dunia, termasuk jalan baru, transportasi umum, hotel, dan fasilitas olahraga dan delapan stadion. Angka itu kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.000 mencapai Rp3.300 triliun, lebih besar dari APBN Indonesia tahun 2022 yang sebesar Rp3.106 triliun.

Economist.com, bahkan menulis jumlah uang yang dirogoh Qatar untuk mempersiapkan Piala Dunia 2022 selama 12 tahun lebih besar lagi, mencapai USD300 miliar. Padahal, manfaat ekonomi yang diraih Qatar dari perhelatan itu cuma USD17 miliar atau 5,6% dari total dana yang dikeluarkan.

Tak cuma untuk persiapan penyelenggaraan, perputaran uang di Piala Dunia juga terkait hak siar dan iklan. Mengutip Forbes, Fox Sports, jaringan TV milik Rupert Murdoch, dan Telemundo (jaringan TV Amerika Serikat berbahasa Spanyol) membayar USD1 miliar atau Rp15 triliun untuk hak siar Piala Dunia 2022.

Fox membayar sekitar USD425 juta, sementara Telemundo USD600 juta. Kesepakatan tersebut mencakup Piala Dunia Wanita 2019 dan 2023 serta turnamen global FIFA lainnya. Fox Sports dan Telemundo juga memegang hak media untuk Piala Dunia Pria 2026.

Piala Dunia tahun ini diperkirakan akan ditonton oleh 5 miliar orang di seluruh dunia. Tentu saja ada "biaya" yang harus dikeluarkan untuk bisa menonton melalui siaran televisi di masing-masing negara.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang membeli hak siar piala dunia untuk Indonesia memang tak mengungkap besar dana yang harus dikeluarkan. Tapi sebagai "perbandingan" kita bisa merujuk Vietnam.

Negara dengan jumlah penduduk 98 juta jiwa itu, seperti ditulis oleh VietnamBriefing.com membayar tidak kurang dari USD12 juta atau sekitar Rp180 miliar. Katakanlah, harga itu sama untuk semua negara. Jadi jika ada 100 negara yang menyiarkan Piala Dunia, maka secara kasar ada USD1,2 miliar perputaran uang dari hak siar.

Perputaran duit juga terjadi untuk sponsorsip Piala Dunia 2022. Ada banyak sponsor dan partner FIFA yang terlibat. Mengutip fifaworldcupnews.com ada lima sponsor utama Piala Dunia 2022. Mereka adalah BYJU’s, Budweiser, Hisense, Mc Donalds, dan Vivo. Selanjutnya, ada FIFApartner seperti Adidas, Coca-Cola, Wanda Group, Hyundai, Qatar Airways, dan Visa.

Kabarnya, FIFA menargetkan pendapatan dari Piala Dunia 2022 Qatar sebesar USD6,5 miliar. Angka sebesar itu melampui semua turnamen sebelumnya dan empat kali lipat dari capaian Piala Dunia di Korea dan Jepang tahun 2002.

Perputaran duit selanjutnya ada di iklan-iklan TV yang menyiarkan siaran Piala Dunia di setiap negara. Di Amerika Serikat, seperti dilaporkan oleh frontofficesports.com, Fox Sport mematok harga iklan USD300.000 untuk iklan dengan durasi 30 detik di Piala Dunia 2022. Bahkan untuk pertandingan "Black Friday" antara Amerika Serikat vs Inggris, harga iklannya dipatok USD600.000.

Itu baru di Amerika saja. Belum di negara-negara lain termasuk Indonesia.

Masih banyak lagi perputaran uang di seputar Piala Dunia 2022. Mulai dari penjualan merchandise hingga jersey peserta Piala Dunia Qatar. Adidas saja mematok target penjualan sekitar USD415 juta terkait dengan Piala Dunia, sekitar 2% dari pendapatan tahunan tambahan.

Perputaran uang masih akan terus membesar jika memasukkan tiket pesawat ke Qatar pulang pergi yang diperkirakan 1,5 juta penonton, biaya makan minum selama menonton Piala Dunia di sana. Plus acara nonton bareng yang digelar di berbagai belahan dunia. EMTEK saja melarang kegiatan nobar untuk kepentingan komersial jika tak mendapatkan "izin" dari mereka.



Penyelengaraan Piala Dunia 2022 di Qatar memang terbilang "gila", menyusul sejumlah kontroversi yang menyelimutinya, mulai dari pernyataan mantan Presiden FIFA hingga kampanye "One Love". Segila perputaran uangnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)