Indonesia Diyakini Mampu Atasi Resesi, Wakil Ketua Umum IAEI Ungkap Dasarnya

Selasa, 29 November 2022 - 19:15 WIB
loading...
Indonesia Diyakini Mampu...
Ancaman serta dampak resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi di tahun 2023 perlu diwaspadai oleh setiap negara. Lantas bagaimana dengan Indonesia?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ancaman serta dampak resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi di tahun 2023 perlu diwaspadai oleh setiap negara. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Seorang ekonom dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Munifah Syanwani menilai Indonesia akan mampu melewati tahun resesi ekonomi .



Tingkat konsumsi rumah tangga yang tinggi menjadi pondasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri hadapi resesi. "Melihat kondisi ekonomi dalam negeri saya optimis situasi ekonomi Indonesia tetap terkendali," ungkap Munifah dalam keterangannya.

Munifah yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) ini menjelaskan Indonesia bisa belajar dari kisah Nabi Yusuf dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi di Mesir. Kala itu Mesir mampu menghadapi resesi dengan mengantisipasi tanda dan gejala resesi sejak awal.

"Pada zaman Nabi Yusuf itupun telah terjadi resesi ekonomi dan jauh sebelum terjadinya resesi ekonomi, Yusuf dan kaumnya pun telah membaca dan mengenali informasi tanda terjadinya resesi," ujarnya.

Sebagai bentuk antisipasi dari ancaman resesi, Mesir akhirnya memilih untuk mempersiakan diri dengan meningkatkan produksi pangan di dalam negeri. Selain itu Mesir juga menghemat pengeluaran negara dengan tidak menghamburkan anggaran negara. Serta menyimpan cadangan produksi untuk kebutuhan resesi yang sebelumnya telah diprediksikan.

"Saya pikir, kisah Yusuf itu cukup sebagai gambaran bagaimana ekonomi Islam menghadapai terjadinya resesi di masa mendatang. Namun demikian InsyaAllah Indonesia tetap terkendali," ungkapnya.



Munifah merupakan lulusan terbaik Doktor Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah. Dirinya bersyukur di tengah kesibukannya mampu menyelesaikan studinya dengan predikat cumlaude.

Indonesia Diyakini Mampu Atasi Resesi, Wakil Ketua Umum IAEI Ungkap Dasarnya


“Kalau kita pikirkan mau dapat nilai berapa dan kapan harus selesainya, rasanya capai dan lelah sekali ya. Bagi saya yang ada dijalani dan dinikamti saja serta yang paling penting disyukuri, itu cukup membantu dalam proses menjalani perkuliahan khususnya di S3 ini” tuturnya.

Disertasi Munifah berjudul Pengaruh Pengetahuan, Persepsi dan Preferensi Melalui Media Religiusitas Terhadap Perilaku Masyarakat pada Bank Pembangunan Daerah Syariah di Jawa Barat. Dirinya secara khusus juga menyampaikan rasa terimakasih kepada mantan Menteri Keuangan dan Bappenas RI Bambang Brodjonegoro serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Tidak kurang dari 18 tahun saya tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari S2 UI, padahal dunia saya adalah dunia kampus, dunia akademik. Menjadi Sekjend IAEI selama dua periode di bawah kepemimpinan Prof Bambang Brodjonegoro. Beliau sangat memberikan support yang luar biasa dan selalu mendorong saya untuk ambil pendidikan S3. Dan saya mengambil S3 di UIN Jakarta dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis itupun hasil dari konsultasi kepada beliau dan beliau yang memberikan rekomendasi untuk masuk ke sana," ujarnya.

Selain aktif di dunia akademisi dan aktivis ekonomi, Munifah juga aktif memperjuangkan ekonomi kaum perempuan di bidang UMKM. Dirinya penggagas Gerakan Sejuta Sertifikasi Halal Gratis untuk UMKM bekerja sama dengan Kementeria Perekonomian RI, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, KemenkopUKM dan BPJPH Kementerian Agama.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)