Sistem Otomasi Permudah Layanan Industri, Gangguan Terdeteksi Lebih Cepat

Jum'at, 02 Desember 2022 - 21:16 WIB
loading...
Sistem Otomasi Permudah Layanan Industri, Gangguan Terdeteksi Lebih Cepat
Dengan menggunakan teknologi industri 4.0 PT ATSI lebih memokuskan kepada otomasi industri untuk mempermudah layanan industri yang ada di Tanah Air. Foto/MPI/Viola Triamanda
A A A
JAKARTA - Teknologi digital di era industri 4.0 membuat kemudahan dari segi pelayanan. Hal itulah yang dilakukan oleh PT Aplikasi Teknologi Sistem Indonesia (ATSI) dalam ranah otomasi industri.

Sebagai perusahaan patungan antara PT Kreasi dengan ATS Global BV (Belanda), PT ATSI bergerak di bidang automation dan solution provider untuk transformasi digital di ranah industri. Direktur Operasional PT ATSI Winarto Wongso mengatakan, sumber daya yang ada saat ini tidak lepas dari peranan ATS Global.

“Kami optimistis bisa bersaing dan bisa memberikan perubahan pada perjalanan digital transformasi industri menuju smart factory dan industri 4.0. Kami punya local price, local engineering dengan dukungan dari engineer global dari seluruh dunia dan kita bisa menggunakan akses dari pengalaman mereka sehingga kita tidak takut dari segi challenge di Indonesia," ujarnya di Jakarta, dikutip Jumat (2/12/2022).

Dengan menggunakan teknologi industri 4.0 pihaknya lebih memokuskan kepada otomasi industri untuk mempermudah layanan industri yang ada di Tanah Air.

"Kami fokus pada penarikan data, pengolahan data dan cara distribusi data dan informasi untuk user yang relevan, sehingga pengertian publik secara garis besar kalau bicara otomasi dari sisi industri dari bentuk robot atau mesin. Kami bergerak dari sisi IT memanfaatkan sensor mesin, artinya jika ada gangguan atau masalah dalam pabrik atau sebuah industri bisa terbaca dan dianalisa secara cepat dan lebih efisien,” ungkapnya.

PT ATSI saat ini berkolaborasi dengan PT Pelindo membuat kemudahan pada layanan industri kepelabuhanan. "Kami bekerja sama dengan Pelindo untuk memasangkan remote monitoring system untuk equipment yang ada di 9 pelabuhan di Indonesia. Di mana, kami memasangkan ribuan perangkat seperti lifting craine yang besar, mesin flight loader untuk memindahkan kontainer dari satu tempat ke tempat yang lain, takboat untuk mendorong kapal besar dan di situ kami menarik data-data dari masing-masing equipment mereka dan kami tampilkan di headquarter mereka," urainya.

Menurut dia, dengan menggunakan sistem dari PT ATS Indonesia tentu saja membuat pihak Pelindo jadi lebih mudah untuk mengetahui alat-alat yang digunakan sedang bermasalah.

"Jika dulu sebelum adanya penggunaan sistem kami, mereka butuh waktu lama dalam pengerjaannya jika ada yang down untuk mengirimkan tim ke lapangan tapi sekarang mereka bisa mendapatkan secara langsung data atau informasi yang diperlukan dan sebelum turun ke lapangan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi mereka sudah bisa mengetahuinya dengan cepat,” tuturnya.

Dia melanjutkan, informasi ini bisa digunakan untuk perawatan alat-alat yang digunakan sehingga mesin bisa jauh lebih sehat. "Sekarang mereka bisa diketahui, dan dari 9 pelabuhan ini semua secara pusat bisa dikontrol dari Tanjung Priok," ucapnya.



Presiden Direktur PT ATSI Eko Prasetyo Handojo mengatakan, pihaknya bakal terus meningkatkan investasi, mengingat prospek pasar yang terus berkembang.

"Nilai investasi kita berkisar Rp6 miliar, di mana pekerjaan yang kita lakukan tidak ada dalam waktu tiga bulan, dan paling cepat terjadi 6 bulan. Dan jika bicara target maka otomatis bicara tahunan, di mana sejauh ini kita telah mendapatkan order hingga Rp25 miliar," ungkapnya.

PT ATSI menargetkan tahun depan bakal lebih optimis dengan target order pasar untuk berbagai industri bisa mencapai lebih dari Rp30 Miliar.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)