Menguak Asal Usul Harta 10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2022

Jum'at, 09 Desember 2022 - 15:03 WIB
loading...
A A A
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. Datang sebagai imigran China ke Indonesia, Eka Tjipta Widjaja mulai menjual biskuit saat remaja.

Kemudian ia melebarkan sayap bisnisnya di bidang real estat dan sukses dengan bendera Sinar Mas Group, yang merupakan salah satu konglomerat pada masa Orde Baru.

Saat ini Sinar Mas memiliki banyak lini bisnis, mulai dari bidang kertas, real estat, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis dan telekomunikasi. Empat putra tertua Widjaja mengawasi kekaisaran yang ia bangun, sementara yang lain telah membangun bisnis mereka sendiri.

Pada peringkat ke-4 ada Sri Prakash Lohia dengan kekayaan miliknya naik USD 1,5 miliar menjadi USD 7,7 miliar. Ia adalah, pendiri dan chairman Indorama Corporation, perusahaan petrokimia dan tekstil. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974.

Melengkapi lima besar adalah Anthoni Salim dari Salim Group, dimana kekayaan bersihnya turun USD 1 miliar menjadi USD 7,5 miliar. Salim Group punya beragam investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi. Salim adalah CEO Indofood yang merupakan salah satu pembuat mie instan terbesar di dunia.

Ia juga memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong First Pacific dengan aset USD27 miliar di enam negara. Anthoni adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari almarhum Liem Sioe Liong, seorang taipan yang selama beberapa dekade sangat dekat dengan Presiden Soeharto.

Lalu ada Prajogo Pangestu di posisi tujuh dengan kekayaan USD6,1 miliar. Ia merupakan seorang Taipan Per-kayu-an terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997 di peringkat nomor 5 orang terkaya RI. Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific.

Menurut laporan, pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih. Operasi pemotongan kayunya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia. Kongsi dengan Kartini Muljadi.

Perusahaannya Barito Pacific Timber go public pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara itu. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021. Mereka akan mulai mengembangkan situs petrokimia kedua pada tahun 2022.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)