Mengambil Inspirasi dari Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno: Kegagalan Juga Layak Dicatat
loading...
A
A
A
SEMARANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwa tidak selalu keberhasilan yang patut untuk dicatat untuk kemudian dapat menjadi inspirasi banyak orang.
Namun di sisi lain, kegagalan juga layak untuk ditorehkan agar bisa menularkan semangat dan inspirasi untuk terus bangkit khususnya dalam ikut mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam acara bedah buku "1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno" yang dihadiri sejumlah pelaku usaha di Kota Semarang, Sabtu (10/12/2022).
Buku yang ditulis oleh Yuga Aden itu menceritakan perjalanan Sandiaga mengikuti kontestasi politik di tahun 2019 dan bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah di Tanah Air. Kehadiran buku tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang.
"Buku ini memang sedikit saya paksa untuk bisa dituliskan. Saya ingin menunjukkan inovasi baru bahwa tidak hanya kesuksesan yang patut ditulis, tapi juga kegagalan," kata Sandiaga.
Sandiaga merasa dirinya tidak perlu berkecil hati akan sebuah kegagalan, meski hal tersebut memberikan rasa kecewa yang berat di awal. "Tapi dari kesuksesan yang tertunda itu (kegagalan,red), kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan atau persiapkan ke depannya terutama bagi para pelaku wirausaha, " kata Sandiaga.
Di antaranya, kata Sandiaga, dari perjalanan politiknya itu ia dapat menyerap langsung aspirasi-aspirasi masyarakat untuk kemudian diformulasikan dalam inovasi kebijakan. Karena saat ini adalah era transparansi dan keterbukaan.
"Bahwa kita tidak harus selalu fokus pada elektabilitas, tapi bagaimana kita juga fokus pada apa yang dibutuhkan masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan yang terpenting adalah lapangan kerja. Mereka ingin anak-anak mereka dapat terbuka lapangan kerja," ujarnya.
Tidak hanya terhadap masyarakat, dalam perjalanannya itu Sandiaga juga mendapatkan inspirasi yang kemudian melahirkan inovasi politik baru yang kemudian dapat dikontribusikan dalam kedewasaan berpolitik saat ini. Yakni konsep bertanding untuk bersanding.
"Jadi ini yang saya pelajari bahwa ternyata di politik ini kita juga bisa membawa suatu semangat kebersamaan persatuan dan mudah-mudahan di 2024 ini, meski saya tidak tahu apakah saya akan menjadi salah satu peserta atau tidak karena ini nanti akan ditentukan oleh partai politik, tapi saya ingin meyakinkan satu semangat bahwa jangan sampai politik memecah belah kita apalagi polarisasi. Jangan saling dukung yang akhirnya memecahkan kita, memutuskan tali persahabatan kita," kata Sandiaga.
"Banyak peluang dan banyak potensi yang bisa kita konversi menjadi peluang usaha dan lapangan kerja. Keindahan alam Indonesia, sumber daya alam yang melimpah, juga kita lihat keramahtamahan masyarakat Indonesia. Bagaimana target bangsa kita menjadi bangsa Indonesia yang maju bisa kita inspirasikan dan dalam proses membuka peluang usaha dan lapangan kerja," terang Sandiaga.
Sementara itu, Yuga Aden selaku penulis buku "1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno" mengatakan, melalui buku ini dirinya berharap lebih banyak lagi orang yang mendapat inspirasi.
"Karena Sandiaga adalah seseorang yang sangat luar biasa pemikirannya. Bagaimana orang lain dapat lebih baik penghasilannya, pemikirannya, dan lain-lain, maka akan sangat berharga jika didokumentasikan," kata Yuga.
Secara pribadi Yuga mengatakan, dirinya sepenuhnya mendapatkan banyak inspirasi dari apa yang ia tulis. "Bagaimana kita harus dapat naik kelas, mengubah paradigma pemikiran bahwa kita harus memiliki tujuan," ujar Yuga.
Namun di sisi lain, kegagalan juga layak untuk ditorehkan agar bisa menularkan semangat dan inspirasi untuk terus bangkit khususnya dalam ikut mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam acara bedah buku "1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno" yang dihadiri sejumlah pelaku usaha di Kota Semarang, Sabtu (10/12/2022).
Buku yang ditulis oleh Yuga Aden itu menceritakan perjalanan Sandiaga mengikuti kontestasi politik di tahun 2019 dan bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah di Tanah Air. Kehadiran buku tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang.
"Buku ini memang sedikit saya paksa untuk bisa dituliskan. Saya ingin menunjukkan inovasi baru bahwa tidak hanya kesuksesan yang patut ditulis, tapi juga kegagalan," kata Sandiaga.
Sandiaga merasa dirinya tidak perlu berkecil hati akan sebuah kegagalan, meski hal tersebut memberikan rasa kecewa yang berat di awal. "Tapi dari kesuksesan yang tertunda itu (kegagalan,red), kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan atau persiapkan ke depannya terutama bagi para pelaku wirausaha, " kata Sandiaga.
Di antaranya, kata Sandiaga, dari perjalanan politiknya itu ia dapat menyerap langsung aspirasi-aspirasi masyarakat untuk kemudian diformulasikan dalam inovasi kebijakan. Karena saat ini adalah era transparansi dan keterbukaan.
"Bahwa kita tidak harus selalu fokus pada elektabilitas, tapi bagaimana kita juga fokus pada apa yang dibutuhkan masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan yang terpenting adalah lapangan kerja. Mereka ingin anak-anak mereka dapat terbuka lapangan kerja," ujarnya.
Tidak hanya terhadap masyarakat, dalam perjalanannya itu Sandiaga juga mendapatkan inspirasi yang kemudian melahirkan inovasi politik baru yang kemudian dapat dikontribusikan dalam kedewasaan berpolitik saat ini. Yakni konsep bertanding untuk bersanding.
"Jadi ini yang saya pelajari bahwa ternyata di politik ini kita juga bisa membawa suatu semangat kebersamaan persatuan dan mudah-mudahan di 2024 ini, meski saya tidak tahu apakah saya akan menjadi salah satu peserta atau tidak karena ini nanti akan ditentukan oleh partai politik, tapi saya ingin meyakinkan satu semangat bahwa jangan sampai politik memecah belah kita apalagi polarisasi. Jangan saling dukung yang akhirnya memecahkan kita, memutuskan tali persahabatan kita," kata Sandiaga.
"Banyak peluang dan banyak potensi yang bisa kita konversi menjadi peluang usaha dan lapangan kerja. Keindahan alam Indonesia, sumber daya alam yang melimpah, juga kita lihat keramahtamahan masyarakat Indonesia. Bagaimana target bangsa kita menjadi bangsa Indonesia yang maju bisa kita inspirasikan dan dalam proses membuka peluang usaha dan lapangan kerja," terang Sandiaga.
Sementara itu, Yuga Aden selaku penulis buku "1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno" mengatakan, melalui buku ini dirinya berharap lebih banyak lagi orang yang mendapat inspirasi.
"Karena Sandiaga adalah seseorang yang sangat luar biasa pemikirannya. Bagaimana orang lain dapat lebih baik penghasilannya, pemikirannya, dan lain-lain, maka akan sangat berharga jika didokumentasikan," kata Yuga.
Secara pribadi Yuga mengatakan, dirinya sepenuhnya mendapatkan banyak inspirasi dari apa yang ia tulis. "Bagaimana kita harus dapat naik kelas, mengubah paradigma pemikiran bahwa kita harus memiliki tujuan," ujar Yuga.
(akr)