Sri Mulyani Ingatkan Bahaya Setan kepada Anak Buahnya, Respons Bupati Meranti?

Selasa, 13 Desember 2022 - 15:55 WIB
loading...
Sri Mulyani Ingatkan...
Sri Mulyani mengingatkan jajarannya bahaya godaan korupsi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan kepada para jajaran Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ) perihal pentingnya menjaga integritas sebagai abdi negara yang mengurus dan mengelola keuangan negara. Tujuannya supaya tidak terlena dengan godaan setan dan tuyul korupsi.



Pernyataan Sri Mulyani ini tak ada kaitan dengan pernyataan Bupati Kepulauan Meranti yang menyebut kementeriannya diisi oleh setan dan iblis. Pernyataan itu untuk mengingatkan jajarannya soal integritas.

"Anda semua perlu menjaga integritas, agar bersih dan terhindar dari korupsi karena selalu ada 'setan dan tuyul' alias godaan-godaan menggiurkan untuk melakukan korupsi," ujar Sri dalam Puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun 2022 bertajuk "Integritas Tangguh, Pulih Bertumbuh" secara virtual di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Dia juga berharap agar unit kerja yang sudah memegang predikat wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) bisa merealisasikan status tersebut dalam pekerjaannya sehari-hari.

"Saya akan merasa sangat terluka kalau ada dari WBK dan WBBM yang ditangkap gara-gara korupsi. Saya harap jajaran Kemenkeu bisa menghindari setan dan tuyul godaan korupsi yang selalu mendekat dan membolak-balikkan hati kita, karena mereka selalu datang," tegas Sri.

Maka dari itu, dia kembali berpesan agar jajaran unit kerja yang sudah memegang status WBK dan WBBM bisa menjaga plakat tersebut. "Jadi jangan sampai sudah WBK dan WBBM sudah ada plakatnya, tapi bekerjanya business as usual," tambah Sri.

Dia mencatat bahwa ada sekitar 414 unit kerja Kemenkeu yang mendapatkan predikat WBK dan WBBM. Sementara itu, 212 unit kerja belum mendapatkan predikat zona integritas tersebut dari Kementerian Pendayagunaan Aparat dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).



"Bagi yang belum dapat WBK dan WBBM, bukan berarti ada korupsi menjalar di sana. Dari angka 212 yang belum dapat WBK dan WBBM, Anda harus menunjukan tata kelola yang juga bersih," pungkas Sri.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)