Bagaimana Obligasi dan Saham di Tahun 2023? Ikuti Webinar MNC Asset Management A Tale of Two Halves
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2022 ini begitu banyak gejolak ekonomi yang terjadi di pasar global, mulai dari tak kunjung usainya ketegangan politik Rusia dan Ukraina hingga lockdown COVID yang berkepanjangan di China .
Hal itu mengakibatkan kenaikan inflasi dan suku bunga acuan mayoritas negara di dunia yang cukup mengguncang pergerakan instrumen pasar modal.
Namun, hal yang terjadi di pasar global justru berbalik dengan yang terjadi di Indonesia. Pasar modal nasional malah berkembang cukup baik dengan pertumbuhan investor baru yang mencapai 2,5 juta investor di sepanjang 2022 atau dengan total keseluruhan berjumlah 10 juta investor.
Hal ini terjadi dikarenakan membaiknya ekonomi nasional yang mampu menopang kinerja saham dan obligasi dalam negeri serta membatasi efek risiko global.
Pada tahun 2023 mendatang ada beberapa faktor yang bisa mendukung kinerja ekonomi Indonesia. Antara lain makin bertambahnya krisis energi di dunia akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan permintaan komoditas ekspor dari Indonesia tetap kuat. Faktor lainnya adalah dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dinilai masih cukup baik.
Merespons hal tersebut, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) melalui salah satu unit bisnisnya MNC Asset Management (MNC AM) mengadakan Webinar Market Outlook 2022 dengan mengusung tema “A Tale of Two Halves”, pada Senin, 19 Desember 2022 pukul 15:00 WIB.
Webinar ini menghadirkan pembicara Ivan Chamdani (Chief Investment Officer MNC Asset), Dimas Aditya Ariadi (Chief Marketing Officer MNC Asset) dan Muhamad Sugiarto (Fixed Income Manager MNC Asset), serta akan dipandu oleh Angelia Chandra sebagai moderator.
”Tahun 2022 memang terjadi volatilitas yang cukup tinggi di pasar modal Indonesia, tapi dibalik itu semua kondisi perekonomian nasional kita tumbuh baik, dan itu bisa menjadi sinyal positif untuk kinerja pasar obligasi dan saham kita,” kata Ivan Chamdani, Rabu (14/12/2022).
Menurut dia, faktor meningkatnya ekspor komoditi Indonesia juga menjadi fundamental yang baik, khususnya bagi pasar saham Indonesia.
Hal itu mengakibatkan kenaikan inflasi dan suku bunga acuan mayoritas negara di dunia yang cukup mengguncang pergerakan instrumen pasar modal.
Namun, hal yang terjadi di pasar global justru berbalik dengan yang terjadi di Indonesia. Pasar modal nasional malah berkembang cukup baik dengan pertumbuhan investor baru yang mencapai 2,5 juta investor di sepanjang 2022 atau dengan total keseluruhan berjumlah 10 juta investor.
Hal ini terjadi dikarenakan membaiknya ekonomi nasional yang mampu menopang kinerja saham dan obligasi dalam negeri serta membatasi efek risiko global.
Pada tahun 2023 mendatang ada beberapa faktor yang bisa mendukung kinerja ekonomi Indonesia. Antara lain makin bertambahnya krisis energi di dunia akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan permintaan komoditas ekspor dari Indonesia tetap kuat. Faktor lainnya adalah dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dinilai masih cukup baik.
Merespons hal tersebut, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) melalui salah satu unit bisnisnya MNC Asset Management (MNC AM) mengadakan Webinar Market Outlook 2022 dengan mengusung tema “A Tale of Two Halves”, pada Senin, 19 Desember 2022 pukul 15:00 WIB.
Webinar ini menghadirkan pembicara Ivan Chamdani (Chief Investment Officer MNC Asset), Dimas Aditya Ariadi (Chief Marketing Officer MNC Asset) dan Muhamad Sugiarto (Fixed Income Manager MNC Asset), serta akan dipandu oleh Angelia Chandra sebagai moderator.
”Tahun 2022 memang terjadi volatilitas yang cukup tinggi di pasar modal Indonesia, tapi dibalik itu semua kondisi perekonomian nasional kita tumbuh baik, dan itu bisa menjadi sinyal positif untuk kinerja pasar obligasi dan saham kita,” kata Ivan Chamdani, Rabu (14/12/2022).
Menurut dia, faktor meningkatnya ekspor komoditi Indonesia juga menjadi fundamental yang baik, khususnya bagi pasar saham Indonesia.