FKP Siapkan Tiga Program Terobosan Hadapi Ancaman Resesi Tahun Depan

Rabu, 14 Desember 2022 - 20:40 WIB
loading...
FKP Siapkan Tiga Program Terobosan Hadapi Ancaman Resesi Tahun Depan
Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) dalam talkshow bertajuk Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha Muda Dalam Menghadapi Ancaman Resesi di 2023. FOTO/dok.Istimewa
A A A
JAKARTA - Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) menyiapkan tiga program terobosan dalam menghadapi ancaman resesi tahun depan . Hal itu diungkapkan Ketua Umum FKP Mikail Rakhimi dalam talkshow bertajuk Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha Muda Dalam Menghadapi Ancaman Resesi di 2023 hari ini.

"Terobosan kami tahun depan kita punya tiga program besar yang kemudian kita kolaborasi dengan beberapa stakeholder baik swasta maupun pemerintah," kata Mikail, di Jakarta, Rabu (14/12/2022).



Menurut dia pertama menyusun program inkubasi dari tingkat pusat maupun tingkat daerah dengan menyusun roadmap yang sama dalam satu komunikasi. "Kedua, yaitu mendorong pesantrenpreneur. Kita melihat bahwa ternyata Indonesia punya pesantren yang besar, dan yang ketiga mendorong sport industri," ujarnya.

Sementara, Sekjen DPP FKP Wahyudi Yuka menambangkan bahwa resesi global dapat ditanggulangi dengan mendorong pameran produk unggulan UMKM. FKP akan meluncurkan e-KTA pada Januari 2023 dan untuk seluruh anggota FKP yang memiliki produk unggulan akan kita pamerkan secara digital.

"Bagaimana produk unggulan dapat kita informasikan secara lebih luas dan bisa kolaborasi antar provinsi. Jadi secara data base keanggotaan kita sudah siap, FKP sudah terbentuk di 30 Provinsi tingkat kota dan kabupaten," kata dia.

Pihaknya optimistis melalui sejumlah program tersebut mampu menyumbang 0,5 persen pertumbuhan wirausaha muda pemula di indonesia. "Teman-teman didaerah sudah mempersiapkan lebih dari 1000 wirausaha masing- masing provinsi," kata dia.

Pada kesempatang yang sama, Anggota DPR RI Komisi VI Achmad Baidowi mengatakan para wirausahawan yang tergabung dalam FKP harus pandai melihat peluang dan tantangan kedepan. "Resesi tidak hanya di Indonesia tetapi ancaman resesi global karena pertumbuhan ekonomi global itu sekitar 2 persen sekian, sementara pertumbuhan ekonomi kita itu masih di atas rata-rata, yakni 5 persen," kata dia.

Hal itu menjadi peluang dengan mendorong konsumsi domestik dan juga produksi domestik yang masih cukup besar bangsa pasarnya. "Itu menjadi peluang bagi pelaku usaha jadi kalaupun ada isu resesi dan macam-macam juga perlu dikhawatirkan tapi tidak boleh mengabaikan semua potensi," kata dia.



Lebih lanjut, Baidowi mengatakan bahwa tidak boleh larut terhadap isu-isu yang berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang disumbang dari sektor pertambangan dapat dioptimalkan untuk menangkis dampak global akibat invasi Rusia ke Ukraina.

"Di bidang pangan ataupun pertanian tentu peluang yang sangat besar bagi kita pelaku ekonomi di Indonesia bagaimana memanfaatkan pasar tersebut," kata dia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)