Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Bagi KUMKM Tasikmalaya

Jum'at, 10 Juli 2020 - 19:23 WIB
loading...
A A A
Selain fokus pada dukungan fiskal dan pelatihan peningkatan SDM bagi koperasi dan UMKM, pemerintah juga fokus melakukan bisnis matching dengan kelompok usaha yang lebih besar terutama dengan BUMN.

Dengan pangsa pasar yang terbuka lebar, maka secara otomatis akan menggerakkan roda perekonomian UMKM. Bahkan pemerintah menyatakan komitmennya untuk mengutamakan belanja barang dan jasa di UMKM terlebih dahulu.

"Selain pembiayaan ada solusi lain dari sisi demand, sebab kalau pembiayaan digelontorkan tapi demand turun akan jadi kredit macet. Kita lihat di belanja pemerintah ada Rp315 triliun yang bisa dialokasikan untuk belanja produk UMKM, makanya kita kerjasama dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) untuk buat e-katalog bagi UMKM," tuturnya.

Teten berharap agar UMKM di Tasikmalaya dapat lebih inovatif dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang ada. Kemudian juga diharapkan mereka bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan produknya secara online.

Kemenkop UKM akan memberikan bantuan pendampingan kepada UMKM agar bisa terhubung dengan marketplace. Cara jualan secara digital ini dinilai lebih efektif dan juga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

"Meskipun UMKM terdampak kami mencatat masih ada yang bisa bertahan dan tumbuh, itu karena mereka terhubung ke ekosistem digital dan udah jualan di market place online. UMKM yang bertahan di era pandemi adalah yang melakukan adaptasi bisnisnya," pungkas Teten.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, menyatakan apresiasi atas upaya pemerintah khususnya Kemenkop UKM yang konsisten melakukan pendampingan pelaku usaha UMKM.

Bahkan, saat ini kalangan santri di pondok pesantren juga sudah mulai digandeng dan dikenalkan dengan bisnis. Pasalnya, selama ini kalangan santri selalu dipinggirkan dan tidak pernah tersentuh program-program yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. (Baca juga : Pemkab Bogor Sasar Pesantren Lokasi Rapid dan Swab Test Covid-19 )

Dia berharap dengan pelibatan kalangan santri dan pondok pesantren di berbagai wilayah khususnya di Tasikmalaya dapat mendorong perkembangan ekonomi syariah.

Diakuinya bahwa tingkat inklusi ekonomi Indonesia syariah saat ini masih cukup rendah. Dijelaskannya dalam membangun ekonomi umat memang sudah seharusnya semua pihak dilibatkan termasuk kalangan santri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.140)