Heboh Warga China Tiba-tiba Panic Buying, Ada Apa?

Kamis, 15 Desember 2022 - 15:09 WIB
loading...
Heboh Warga China Tiba-tiba...
China panic buying setelah melonggarkan kebijakan Covid-19 paling parah sejak minggu lalu. FOTO/Reuters/Tyrone Siu
A A A
JAKARTA - China panic buying setelah melonggarkan kebijakan Covid-19 paling parah sejak minggu lalu. Masyarakat mulai khawatir dengan memborong obat-obatan ibuprofen, flu hingga tes Covid-19.

Produk untuk pengobatan rumahan sekarang sebagian besar tidak tersedia secara online, termasuk lemon dan buah persik kalengan yang kaya vitamin C, dan air elektrolisis. Penimbunan telah menjadi masalah global yang umum, tetapi ini mungkin contoh pertama setelah lockdown China dilonggarkan.

Tetapi sekarang negara itu telah melonggarkan aturan lacak Covid-19, dan telah memungkinkan orang untuk mengisolasi diri di rumah dan menguji sendiri virusnya. Masyarakat kemudian panik membeli obat-obatan untuk mengantisipasi gelombang musim dingin.

Baca Juga: China Gencar Berburu Minyak, Harga Minyak Dunia Bisa Balik USD100 per Barel

Pemerintah daerah telah didesak untuk meningkatkan pelayanan ICU dan membuka klinik demam pada akhir bulan lalu sebagai persiapan menghadapi gelombang infeksi. Telah banyak tanda-tanda bahwa sistem kesehatan dengan cepat kewalahan. Melansir BBC, banyak video telah beredar minggu ini tentang pasien yang dipasangi infus dari mobil mereka karena klinik penuh. China Daily melaporkan bagaimana terjadi ledakan permintaanuntuk obat pereda nyeri, vitamin, dan obat flu.

Sejumlah gerai telah membagikan foto lorong apotek yang kosong, dan media telah memuat cerita sepanjang minggu tentang bagaimana lini produksi perusahaan farmasi kewalahan menghadapi lonjakan permintaan. Surat kabar China Daily mencatat bahwa panic buying marak terjadi sehingga pemerintah di kota Guangzhou melakukan pembatasan pembelian.

"Tidak perlu menimbunnya dalam jumlah besar," katanya dalam sebuah pernyataan. Guangzhou adalah kota yang mengalami jumlah kasus virus tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Minggu lalu, Global Times juga mengamati bahwa omzet alat deteksi Covid-19 telah meningkat lebih dari 300% sejalan dengan kebijakan baru China yang melonggarkan Covid. Dikatakan bahwa alat tes Covid-19 dengan cepat kehabisan stok di platform terkemuka seperti JD Health.

Tak hanya itu, minuman jenis lemon juga telah terjual habis di beberapa platform perbelanjaan.
China Daily mengamati tren serupa dengan buah persik kalengan. Tercatat bahwa karena produknya kaya akan vitamin C dan memiliki umur simpan yang lebih lama, mereka telah menjadi produk yang didambakan baik secara online maupun offline.

"Di beberapa platform belanja online, permintaan buah persik kuning kalengan meningkat sangat tajam sehingga sering diberi label stok habis," kata surat kabar tersebut. Sina News mengatakan bahwarumor telah menyebar secara onlinebahwa mereka dapat meredakan gejala Covid-19.

Namun, para dokter membantah hal ini, dengan beberapa yang muncul di CCTV penyiar terkemuka memperingatkan orang-oranguntuk tidak mengonsumsi vitamin C berlebihan. Beberapa bahkan memperingatkan bahwa makan buah persik secara berlebihan dapat memperparah batuk.

Pear Video juga mengamati ledakan manusia bergegas membeliair elektrolit yang dianggap membantu hidrasi setelah berkeringat atau demam. The Global Times juga mengabarkan bahwa desas-desus telah beredar secara online bahwa minum alkohol dalam jumlah tinggi dapat mencegah atau membunuh virus. Namun otoritas kesehatan setempat memperingatkan bahwa bahaya alkohol memperburuk kesehatan akibat terkena virus Covid-19.



Peringatan terus dilakukan secara massif agar masyarakat tidak membabi buta membeli obat, mencampur obat, atau mengonsumsi lebih dari yang diperlukan. Badan Pengawas Makanan dan Minuman China mendesak perusahaan obat untuk memastikan kualitas, keamanan, dan pasokan terapi Covid-19. Pihaknya berjanji akan memperkuat pengawasan atas produksi dan peredaran produk-produk tersebut.

Otoritas pengawas pasar pun turut memperingatkan konsumen untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan. China Daily melaporkan bahwa penduduk lanjut usia dan mereka yang menderita penyakit kronis diberikan paket obat-obatan, tes antigen, dan obat sirup khususnya di Kota Wuhan, sebagai pusat wabah Covid-19.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
Dasco Beri Bocoran Ada...
Dasco Beri Bocoran Ada Investor Asal Qatar Masuk Danantara
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Rekomendasi
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
2 Pati Bintang 3 Polri...
2 Pati Bintang 3 Polri Dimutasi Sehari Sebelum Lebaran, Keduanya Baru Naik Pangkat Jadi Komjen
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
1 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
2 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
4 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
4 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
4 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
4 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved