Mengenal John Malone, Miliarder Bergelar Tuan Tanah Terbesar di AS dengan 2,2 Juta Hektare

Kamis, 15 Desember 2022 - 16:42 WIB
loading...
Mengenal John Malone,...
John Malone, Mantan CEO Tele-Communications Inc., yang dibeli AT&T Inc seharga lebih dari USD 50 miliar pada tahun 1999, memiliki berbagai bisnis seperti peternakan hingga real estate, terutama di Maine, New Mexico, Colorado, dan Wyoming. Foto/Dok Reuters
A A A
NEW YORK - Pada awal tahun 2022 atau tepatnya bulan Mei, ada klaim yang menyebutkan bahwa salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates menguasai sebagian besar lahan pertanian di Amerika. Pernyataan itu salah karena Bill Gates hanya mengumpulkan hampir 270,000 hektare lahan pertanian di seluruh negeri, dari total 900 juta total hektar pertanian.

Selain Gates, ada seorang miliarder yang secara pribadi memiliki 2.2 juta hektare untuk menjadikannya sebagai pemilik lahan terbesar di Amerika Serikat (AS) .

John Malone, Mantan CEO Tele-Communications Inc., yang dibeli AT&T Inc seharga lebih dari USD 50 miliar pada tahun 1999, memiliki berbagai bisnis seperti peternakan hingga real estate, terutama di Maine, New Mexico, Colorado, dan Wyoming.



Miliarder berharta USD 9,6 miliar itu yang juga merupakan veteran media mengatakan, alasannya membeli tanah sebesar itu adalah "karena mereka tidak membuatnya lagi." Dia juga memiliki tiga hotel di Dublin, Irlandia dan yang keempat di Limerick.

Chairman Liberty Media Corp saat ini membuat keputusan untuk menempatkan miliaran dolar miliknya dalam bentuk tanah, usai menghabiskan musim panas dengan bekerja pada lahan pertanian milik keluarga di Pennsylvania.

Akuisisi pertama untuk lahan yang paling terkenal adalah Bell Ranch di New Mexico, dataran seluas 290.100 hektar yang dihiasi mesa, ngarai rimrock, padang rumput, dan gunung berbentuk lonceng yang khas. Aset lain miliknya yaitu Bridlewood Farms Florida yang juga sangat penting baginya.

Dia (Malone) saat ini menyandang gelar sebagai tuan tanah terbesar di AS melampaui Ted Turner, dengan total 2,2 juta hektare lahan meliputi tanaman, properti, peternakan dan hutan.



Malone mencatat dalam sebuah wawancara dengan CNBC, bahwa pelestarian menjadi motivasi utamanya saat membeli tanah, dan dia berniat untuk membeli lebih banyak lagi. Malone mengatakan, bahwa propertinya berfungsi sebagai sumber pendapatan yang dapat diandalkan serta menjadi pegangan dimana lindung nilai yang kuat terhadap inflasi.

"Konservasi lahan itu penting," kata miliarder seperti dikutip dari Benzinga.

"Itu adalah virus yang saya dapatkan dari Ted Turner," sambungnya.

Sambung Malone menerangkan, bahwa kehutanan di Timur Laut merupakan peluang bisnis yang cukup bagus. "Pengembalian modal yang sangat rendah, tetapi sangat stabil dan dapat dimanfaatkan," kata Malone.

"Dan kami pikir itu akan memberikan perlindungan inflasi yang baik dalam jangka panjang. Dasar motivasinya di sana, sepertinya itu hal yang baik untuk dilakukan," sambungnya.

Selain pemilik tanah, John juga memiliki pulau pribadi yang indah dan luas. Malone membeli sebuah pulau bernama Sampson Cay di Bahama. Menurut Lover Property, pulau itu terbuka untuk umum hingga 2013 sebelum Malone mengubahnya menjadi pulau pribadi untuk teman dan keluarganya.

Jejak karir Malone tertinggi dimulai pada tahun 1970, ketika ia menjadi wakil presiden grup di General Instrument Corporation (GIC), produsen elektronik terkemuka. Sejak itu, kariernya menjulang ke dunia elektronik.

Pada tahun 1973, ia bergabung dengan Jerrold Electronics sebagai presiden dan ketua Tele-Communications Inc. selama 24 tahun. Lalu pada tahun 1974, ia menjabat sebagai direktur Asosiasi Kabel dan Telekomunikasi Nasional hingga tahun 1977.

Pada 1990-an, Malone mengambil alih operasi di TCI untuk mengubahnya menjadi perusahaan raksasa. Namun, TCI dijual ke AT&T pada tahun 1999 untuk menjadi salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnis Amerika pada saat itu.

Selanjutnya perusahaan berkembang pesat, saat Malone membeli saham besar di beberapa perusahaan media, seperti AOL Time Warner, Discovery Channel, dan News Corp.

Pada tahun 2005, ia menjadi ketua Liberty Global yang baru dibentuk. Perusahaan berkembang di bawah kepemimpinannya. Perusahaan ini pernah menjadi anak perusahaan AT&T yang sebelumnya disebut TCI.

Saat menjadi Chairman Liberty Global, perusahaan itu beroperasi di 18 negara dan telah menjadi salah satu perusahaan broadband terbesar di dunia. Liberty Global saat ini menawarkan Netflix di banyak negara dan juga telah berkolaborasi dengan Amazon Prime Video untuk memproduksi serial, The Feed.

Malone juga dikenal karena filantropisnya, terutama terhadap institusi pendidikan. Pada tahun 2000, ia memberikan sumbangan USD 24 juta untuk pembangunan Daniel L. Malone Engineering Center di Yale University dan masih banyak lagi.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)