Ini Strategi Buwas Sebar Beras Impor ke Seluruh Indonesia

Jum'at, 16 Desember 2022 - 11:40 WIB
loading...
Ini Strategi Buwas Sebar Beras Impor ke Seluruh Indonesia
Untuk mencegah penumpukan, beras impor akan langsung di sebar ke 14 titik dari negara tujuan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas telah menerima 4.900 ton beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia mengatakan, beras impor itu selanjutnya akan terus didatangkan ke 14 titik pelabuhan besar yang ada di seluruh wilayah Indonesia.



Menurut Buwas, pengiriman ke 14 titik pelabuhan itu akan jauh lebih efektif mendistribusikan beras untuk cepat sampai ke wilayah-wilayah Indonesia. Dibandingkan mendatangkan impor beras hanya di beberapa pelabuhan saja, yang di mana itu bisa mengakibatkan penumpukan stok.

"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton impor beras itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya, sebagian ada yang di Medan, akhirnya terjadi penumpukan. Terus kita dua kali kerja kan, nah abis itu kita bagikan ke wilayah wilayah," kata Buwas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

"Untuk kali ini kita langsung. Jadi untuk kebutuhan DKI Jakarta berapa banyak itu kita taruh di Tanjung Priok nanti yang di Jawa timur, Jawa tengah itu di Tanjung Perak," sambungnya.

Kemudian lanjut Buwas, untuk kebutuhan masyarakat Banten, impor beras akan didatangkan langsung ke Pelabuhan Banten. Begitu juga wilayah Aceh, Medan, serta Indonesia Timur lainnya akan lansgung diberangkatkan dari negara importir ke tempat tujuan.

"Jadi tidak lagi ditumpuk dalam satu tempat. Jadi langsung. Jadi ini juga praktis lebih murah dan ini merupakan suatu kecepatan kita untuk menyiapkan CBP (cadangan beras pemerintah) karena ini kan masalah CBP," tuturnya.

Tekait jenis beras, Buwas menambahkan, perum Bulog menyesuaikan dengan tiap-tiap wilayah di Indonesia. Seperti misalnya di daerah Kalimantan dan Padang, mayoritas masyarakat daerah tersebut mengonsumsi beras pera. Sementara di wilayah Jawa masyarakatnya mengkonsumsi beras pulen.



"Tetap kita sesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakatnya di tiap provinsi," tukasnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)