Tersibak! Rencana Impor Beras Bulog lantaran Swasta Enggan Beri Pasokan

Kamis, 24 November 2022 - 13:35 WIB
loading...
Tersibak! Rencana Impor Beras Bulog lantaran Swasta Enggan Beri Pasokan
Dirut Bulog Budi Waseso mengakui swasta enggan memberikan stok berasnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Salah satu penyebab rencana impor beras oleh Bulog mulai terungkap. Sebelum berencana impor, untuk memenuhi cadangan beras pemerintah, Bulog telah berupaya mencarinya dari pemasok lokal atau swasta.



Sayangnya, upaya itu tak membuahkan hasil. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengakui telah melakukan negosiasi dengan sejumlah produsen beras swasta untuk memasok beras ke gudang Bulog, namun upaya itu gagal.

Buwas mengungkap perusahaan beras swasta di dalam negeri menolak memasok beras ke Bulog, meski harga yang ditawarkan BUMN pangan itu berdasarkan harga komersial atau pasar. Penolakan dilakukan lantaran produsen swasta mengaku harus memenuhi kebutuhan pasarnya sendiri.

"Saya sudah mencoba pendekatan ke pengusaha-pengusaha beras besar. Mereka juga tidak bersedia untuk memberikan kepada kita dengan harga komersil, karena mereka harus menjaga suplainya untuk pasar mereka. Janji ini yang fakta di lapangan," ungkap Buwas saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (24/11/2022).

Bulog masih berupaya mengambil langkah strategis di saat serapan beras perusahaan rendah atau baru mencapai 594.856 ton. Rincian stok beras Bulog per 22 November 2022 di antaranya cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 426.573 ton atau sekitar 71,71%. Sementara, stok komersial mencapai 168,283 ton atau setara 28,29% dari total stok yang tersimpan.

Lantaran menipis, Bulog pun berencana mengimpor beras dari beberapa negara. Buwas mengatakan keputusan impor beras sudah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan sejumlah kementerian terkait.

Dia mencatat, impor tersebut dilakukan setelah serapan beras dalam negeri tidak lagi tersedia. Sementara, Bulog harus menyediakan kebutuhan komoditas primer bagi masyarakat untuk jangka waktu tertentu.



"Jadi bukan kami tidak berpihak pada petani, justru saya sangat berpihak pada petani. Buktinya empat tahun terakhir Bulog itu CBP-nya dari dalam negeri, tidak pernah kita impor karena barangnya ada walau harga mahal, kita tetap beli," ucap dia.


(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)