Ekspor Minyak Rusia lewat Baltik Bakal Tergerus 20% Usai Dihantam Gelombang Sanksi

Jum'at, 23 Desember 2022 - 07:39 WIB
loading...
Ekspor Minyak Rusia...
Ekspor campuran minyak mentah Ural yang menjadi andalan Rusia dari pelabuhan Laut Baltik dapat turun hingga seperlima pada periode Desember 2022 usai dihantam gelombang sanksi Barat. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Ekspor campuran minyak mentah Ural yang menjadi andalan Rusia dari pelabuhan Laut Baltik dapat turun hingga seperlima pada periode Desember 2022. Sebabnya karena kebijakan pembatasan harga yang digagas Barat dan embargo Uni Eropa (UE) pada minyak Rusia sudah mulai berlaku.



Hal itu berdasarkan perhitungan pedagang dan Reuters, dimana para pelaku pasar mengatakan, Rusia tidak dapat sepenuhnya mengalihkan ekspor Ural dari Eropa ke pasar lain, terutama India dan Cina. Alasannya karena bakal sulit menemukan kapal yang sesuai untuk mengangkut minyak dengan jumlah banyak.

Menurut data dan perhitungan pedagang yang dirilis oleh Reuters, ekspor Ural dari pelabuhan Laut Baltik mungkin akan turun menjadi sekitar 5 juta ton bulan ini dari 6 juta ton pada November. Beberapa perkiraan bahkan bakal menyentuh level terendah di angka 4,7 juta ton.

Uni Eropa bersama dengan negara-negara G7 dan Australia memperkenalkan batas harga USD 60 per barel pada minyak Rusia yang berlaku mulai 5 Desember. Sementara itu ada juga embargo Uni Eropa atas impor minyak mentah Rusia melalui laut dan janji serupa oleh Amerika Serikat, Kanada, Jepang serta Inggris.



Pembatasan harga tersebut memungkinkan negara-negara non-UE untuk mengimpor minyak mentah Rusia di laut, tetapi melarang perusahaan pengiriman, asuransi untuk menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga di bawah USD 60/barel.

Pada bulan Desember, minyak mentah Ural telah dijual dengan diskon besar-besaran, dan pembeli terbesar India telah mendapatkan jutaan barel jauh di bawah batas harga USD 60.

Dampak sanksi pada pemuatan Ural dari pelabuhan Baltik Rusia telah diperburuk oleh kekurangan tonase non-barat, pelemahan ekspor dan permintaan moderat untuk kelas di Asia, terutama di Cina.

Monopoli pipa Transneft gagal mengisi beberapa slot yang tersedia karena kurangnya tawaran dari produsen, kata para pedagang. Beberapa slot lain ditunda atau dibatalkan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
21 Ribu Karyawan Intel...
21 Ribu Karyawan Intel Bakal Kena PHK, Apa Masalahnya?
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Rekomendasi
Dubes Rusia: BRICS Perkuat...
Dubes Rusia: BRICS Perkuat Jejaring Pendidikan dan Kolaborasi Perguruan Tinggi di Indonesia
Pemilik Tesla Ganti...
Pemilik Tesla Ganti Merek Mobilnya untuk Menghindari Vandalisme
Bandara Jenderal Ahmad...
Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Kembali Berstatus Internasional
Berita Terkini
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
34 menit yang lalu
Urban Market Baru Hidupkan...
Urban Market Baru Hidupkan Ruang Publik di Kawasan Paramount Petals Tangerang
47 menit yang lalu
Bank Mandiri Salurkan...
Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025
1 jam yang lalu
32 Perjalanan Whoosh...
32 Perjalanan Whoosh Terganggu Imbas Layangan Putus
2 jam yang lalu
BNI Pimpin Kredit Sindikasi...
BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,84 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast di Subang
3 jam yang lalu
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
4 jam yang lalu
Infografis
Rusia dan Korut Akan...
Rusia dan Korut Akan Menghadapi Sanksi Barat Bersama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved