Talenta Digital Indonesia Masih Tertinggal di Kawasan Asia Pasifik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dinilai masih tertinggal untuk urusan talenta digital , tenaga kerja terdidik dan canggih secara digital. Padahal, berdasarkan laporan Boston Consulting Group, adopsi teknologi cloud publik akan menghasilkan 345 ribu pekerjaan baru dan negara membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahunnya di beberapa sektor termasuk 5G, big data dan soft skill.
"Namun, setengah dari total tenaga kerja Indonesia hanya memiliki keterampilan digital dasar sehingga kurang kompetitif dibandingkan dengan negara di Asia Pasifik," kata Head of Economic Opportunities Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Trissia Wijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, Indonesia juga perlu memperjelas regulasi terkait aliran data lintas batas atau cross border data flow untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari transformasi digital. United Nations Conference on Trade and Development mengidentifikasi Indonesia sebagai negara dengan pendekatan terbatas pada aliran data lintas batas dalam laporan tahun 2021.
"Status ini tentu tidak bisa dilepaskan dari undang-undang lokalisasi data di Indonesia," kata Trissia.
"Namun, setengah dari total tenaga kerja Indonesia hanya memiliki keterampilan digital dasar sehingga kurang kompetitif dibandingkan dengan negara di Asia Pasifik," kata Head of Economic Opportunities Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Trissia Wijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, Indonesia juga perlu memperjelas regulasi terkait aliran data lintas batas atau cross border data flow untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari transformasi digital. United Nations Conference on Trade and Development mengidentifikasi Indonesia sebagai negara dengan pendekatan terbatas pada aliran data lintas batas dalam laporan tahun 2021.
"Status ini tentu tidak bisa dilepaskan dari undang-undang lokalisasi data di Indonesia," kata Trissia.
(uka)