Jokowi Minta Pertamina Genjot Produksi Blok Rokan Jadi 400.000 BPH

Jum'at, 06 Januari 2023 - 14:22 WIB
loading...
Jokowi Minta Pertamina Genjot Produksi Blok Rokan Jadi 400.000 BPH
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi tangki timbun milik Pertamina Hulu Rokan di Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023). FOTO/Antara Photo
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Pertamina mampu meningkatkan produksi Blok Rokan secara signifikan hingga 400.000 barel per hari (bph). Hal itu disampaikan saat meninjau wilayah kerja (WK) Rokan kemarin.

"Sejak awal, kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang, kita ingin meyakinkan bahwa SDM kita ini mampu. Tapi yang kita inginkan adalah sebuah peningkatan yang berlipat," ujar Jokowi melalui pernyataan resmi, Jumat (6/01/2023).


Jokowi mengatakan setelah alih kelola dari Chevron, produksi Blok Rokan terus meningkat. Dulu waktu dikelola Chevron turun sekarang sudah mulai naik dari 156.000-158.000 Bph menjadi 166.000 bph.

Dalam kunjungannya, Presiden meninjau langsung tangki timbun (tank farm) milik Pertamina Hulu Rokan serta melihat kinerja pekerja Blok Rokan yang ada di Dumai. Presiden didampingi Menteri BUMN Erick Thohir hingga Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Nicke mengatakan Pertamina memiliki misi untuk meningkatkan level produksi di PHR guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

"Dengan semangat para perwira dan mitra kerja, serta upaya masif dan agresif, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah produksi migas untuk ketahanan energi. Ini merupakan misi kita bersama, yang tentunya akan terwujud dengan semangat dan kerja keras kita semua," ungkapnya.

Lihat Foto: Kunjungan Kerja Presiden ke Blok Rokan Dumai

Berdasarkan laporan, PHR tahun lalu berhasil melakukan pengeboran di 413 sumur ditantang untuk memenuhi target pengeboran yang lebih masif lagi di tahun 2023, yaitu sebanyak 600 sumur. Dalam upayanya menghasilkan minyak untuk kebutuhan nasional, PHR mampu meningkatkan produksi ke tingkat 160.000 bph, sementara kalau tidak melakukan pengeboran sumur baru, produksi bisa jatuh ke titik 105.000 bph.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2273 seconds (0.1#10.140)