10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir

Rabu, 11 Januari 2023 - 13:18 WIB
loading...
10 Kebangkrutan Raksasa...
Kebangkrutan BBBY bakal menambah panjang daftar kejatuhan bisnis sektor ritel di Amerika Serikat (AS), intip daftarnya dalam 5 tahun terakhir. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Toko ritel penjual alat-alat rumah tangga, Bed Bath & Beyond (BBBY) di ambang kebangkrutan dalam beberapa pekan mendatang. Hal itu akibat merosotnya penjualan sepanjang tahun, seperti dilansir Reuters.



Kebangkrutan BBBY bakal menambah panjang daftar kejatuhan bisnis sektor ritel di Amerika Serikat (AS), usai jarikan toko tersebut berjuang selama Pandemi Covid-19. Mereka harus bersaing dengan peritel besar dan menjamurnya bisnis online.

Berikut daftar 10 kebangkrutan terbesar sektor ritel di AS dalam 5 tahun terakhir:

1. Ascena Grup Ritel

Aset: USD 13.69 miliar
Kewajiban: USD 12.52 miliar
Jumlah Toko: Lebih dari 2.800

Pemilik Ann Taylor, Lane Bryant dan Loft mengajukan perlindungan dari kebangkrutan pada Juli 2020. Kemudian mereka menjual salah satu unit bisnisnya yang fokus pada pakaian anak-anak, Justice dan menutup semua toko Catherines.

Perusahaan ini sekarang menjadi bagian dari Premium Apparel LLC, unit perusahaan ekuitas swasta Sycamore Partners, setelah diakuisisi seharga USD 540 juta pada November 2020.



Sebagai informasi Ascena Retail Group merupakan peritel pakaian wanita Amerika. Ascena juga memiliki brand toko pakaian Lane Bryant dan merupakan perusahaan induk dari Ann Inc., operator toko Ann Taylor dan Loft.

Pada bulan Desember 2020, sebuah studi dari Coresight Research menemukan, bahwa dari semua peritel Amerika, Ascena Retail telah menutup sebagian besar tokonya pada tahun 2020, dengan 1.200 ditutup dari total 8.400 di seluruh negara.

2. Sears Holdings Corp

Aset: USD 7.26 miliar
Kewajiban: USD 10.99 miliar
Jumlah Toko: Sekitar 700

Pernah menjadi peritel terbesar di Amerika, jaringan toko berusia 125 tahun itu harus mengajukan kebangkrutan pada Oktober 2018, menyusul penurunan pendapatan selama satu dekade untuk membuat ratusan toko harus ditutup.

10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir


Mereka tidak menghasilkan keuntungan sejak 2011 dan tetap bertahan selama bertahun-tahun berkat miliaran dolar yang disediakan oleh CEO miliardernya Eddie Lampert. Pada akhirnya, Ia menyerah karena ketatnya persaingan ritel usai hadirnya raksasa seperti Walmart.

3. JC Penney

Aset: USD 7.99 miliar
Kewajiban: USD 7.16 miliar
Toko: 846

Setelah lebih dari satu abad bergelut dalam bisnis ini, jaringan department store mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020. Kondisi perusahaan semakin sulit karena terbebani oleh utang yang meningkat.

Setelah berbulan-bulan di bawah ancaman kebangkrutan, perusahaan menghindari likuidasi, setelah hakim AS memutuskan pada November 2020 untuk membiarkannya berlanjut di bawah pemilik baru Simon Property Group dan Brookfield Asset Management dalam upaya untuk menyelamatkan lebih dari 60.000 pekerjaan.

4. Toys "R" Us

Aset: USD 1 miliar- USD 10 miliar
Kewajiban: USD 8.07 miliar
Toko: lebih dari 1.600

Jaringan toko mainan terbesar AS dan pemilik Babies "R" Us, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada akhir 2017, usai terbebani tumpukan utang sebesar USD 2,5 miliar. Pada saat itu kebangkrutan Toys "R" Us menjadi keruntuhan terbesar peritel AS sejak Kmart pada tahun 2002.

5. Neiman Marcus

Aset: USD 7.55 miliar
Kewajiban: USD 6.79 miliar
Toko: Hampir 70

Jaringan department store mewah asal AS ini terlilit utang setelah pengambilalihan ekuitas swasta hingga akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020.

10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir


CEO dari peritel yang sudah berusia hampir 113 tahun itu menyalahkan, pandemi sebagai gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pernyataan itu setelah restrukturisasi yang dilakukan menghilangkan utang lebih dari USD 4 miliar.

6. J. Crew Group Inc

Aset: USD 1.59 miliar
Kewajiban: USD 2.95 miliar
Toko: 491

Chinos Holdings, induk dari peritel pakaian jadi, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020 dengan rencana untuk menghapus utang sebesar USD 1.65 miliar sebagai imbalan untuk menyerahkan kepemilikan kepada pemberi pinjaman.

10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir


J Crew dikenal dengan brand pakaian preppy yang disukai oleh mantan ibu negara Michelle Obama. Mereka menjadi korban pertama peritel besar akibat dari Pandemi Covid-19.

7. Tailored Brands

Aset: USD 2.48 miliar
Kewajiban: USD 2.84 miliar
Toko: Lebih dari 1.400

Pemilik ritel pakaian yang mengkhususkan pada tuksedo dan setelan pria itu mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2020. Setalahnya pada bulan Desember, Men's Wearhouse itu berhasil menghapus utang sebesar USD 686 juta.

8. Claire's Stores

Aset: USD 2 miliar
Kewajiban: USD 2.52 miliar
Toko: Sekitar 1.600

Peritel penjual perhiasan mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Maret 2018, usai terdampak menyusutnya pengunjung mal akibat konsumen banyak yang beralih ke online.

Perusahaan kemudian bangkit dari kebangkrutan pada Oktober 2018 setelah menghilangkan utang USD 1.9 miliar. Selanjutnya mengajukan untuk go public lagi pada akhir 2021, didukung oleh Goldman Sachs.

9. Nine West Holdings Inc

Aset: USD 988 juta
Kewajiban: USD 1.94 miliar
Toko: Sekitar 70

10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir


Perusahaan mode AS yang dimiliki oleh Anne Klein dan Gloria Vanderbilt, mengajukan kebangkrutan pada April 2018 usai terpinggirkan akibat persaingan online. Mereka bangkit dari kebangkrutan kurang dari setahun dengan nama baru, Premier Brands.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Menangkap Peluang di...
Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
Sektor Ritel Waswas...
Sektor Ritel Waswas Hadapi Rencana Larangan Penjualan Rokok
Jajaran Direktur Baru...
Jajaran Direktur Baru Bank Woori Saudara di RUPST 2025
Lebaran Tinggal Menghitung...
Lebaran Tinggal Menghitung Hari: Penuhi Semua Kebutuhan dengan Diskon Spesial hingga 50%
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Mendorong Transformasi...
Mendorong Transformasi Digital, Infrastruktur Centratama Berkembang Hampir 3 Kali Lipat
Tips Menjadi Market...
Tips Menjadi Market Leader, Strategi Jitu Meningkatkan Daya Saing
Dewan Penasihat Danantara...
Dewan Penasihat Danantara Diisi Tokoh Asing, Ray Dalio hingga Mantan PM Thailand
Rekomendasi
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswa...
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswa di Jombang Bakar Ban di Depan Kantor DPRD
5 Anggota Keluarga Kerajaan...
5 Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Melanggar Aturan Istana, Pangeran Harry Paling Sering
2 Pati Polri Naik Pangkat...
2 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 3, Nomor 1 Jebolan Akpol 1992
Berita Terkini
LPDB Perkuat Ekonomi...
LPDB Perkuat Ekonomi Syariah Berbasis Koperasi melalui Pembiayaan Dana Bergulir
5 jam yang lalu
Cara Pelopor Cat Pelapis...
Cara Pelopor Cat Pelapis Anti Bocor Pererat Tali Silaturahmi di Bulan Ramadan
6 jam yang lalu
Mudik Aman Sampai Tujuan,...
Mudik Aman Sampai Tujuan, BKI Berangkatkan Pemudik ke 6 Rute
6 jam yang lalu
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
6 jam yang lalu
BRI Peduli, Tebar Kebaikan...
BRI Peduli, Tebar Kebaikan di Hari Nyepi dengan Bantu Sembako dan Renovasi Pura
8 jam yang lalu
THR Lancar dan Aman,...
THR Lancar dan Aman, Kirim Pakai BRImo Aja!
8 jam yang lalu
Infografis
33 Orang Tewas saat...
33 Orang Tewas saat Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved