Investasi di Pasar Modal Harus Sabar, Simak Tips dari Menteri Sandi Uno

Kamis, 12 Januari 2023 - 11:15 WIB
loading...
Investasi di Pasar Modal Harus Sabar, Simak Tips dari Menteri Sandi Uno
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Investasi di pasar modal bisa menguntungkan asalkan paham, cermat dan menerapkan strategi yang tepat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang sebelumnya lama berkecimpung di dunia keuangan dan investasi membagikan tips dalam berinvestasi di pasar modal.

Menurut Bang Sandi, sapaan akrab pendiri Saratoga Investama Sedaya itu, kuncinya adalah sabar. "Saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar. Kesabaran dalam berinvestasi adalah hal mutlak," ujarnya dalam unggahan di akun instagram miliknya @sandiuno, dikutip Kamis (12/1/2023).

Dalam berinvestasi, kata Sandi, para investor harus memperhatikan aspek fundamental. "Jangan ikut-ikutan. Betul-betul harus melihat yang manajemennya baik dan amanah. Lihat saja CEO-nya apakah amanah? satu kata dengan perbuatannya, berjuang tidak untuk perusahaannya?" saran menteri kelahiran 28 Juni 1969.

Sandi juga mengingatkan investor untuk tidak mudah tergiur dengan harga saham yang turun. Terlebih, harga saham yang turunnya signifikan. "Never catch a falling knife. Jangan membeli saham sampai harganya benar-benar jatuh hingga ke dasarnya," tandasnya.



Lebih lanjut dia bercerita saat dulu dirinya mengelola investasi. Sandi menyontohkan, ada sektor di luar daftar investasinya yang pergerakan sahamnya naik-turun seperti inftastruktur.

Ketika suatu saat harga saham sektor infrastruktur itu sudah over price, sambung dia, maka itu adalah saat yang tepat untuk mengambil keuntungan (take profit).



"Itu fundamental, misal suatu saham di luar list sudah over price dan harganya turun, saya selalu minta untuk jual di pasar saham walaupun turunnya baru 3-4% itu berdasarakan perhitungan fundamental," terang suami dari Nur Asia. Sementara, ketika ada saham yang berada di dalam daftar investasi dan turun sebesar 20-25%, Sandi justru membelinya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1178 seconds (0.1#10.140)