BKPM Apresiasi Industri Smelter Terintegrasi

Sabtu, 30 Mei 2015 - 12:45 WIB
BKPM Apresiasi Industri Smelter Terintegrasi
BKPM Apresiasi Industri Smelter Terintegrasi
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengapresiasi pengembangan industri nikel yang dikembangkan oleh PT Sulawesi Mining Investment (PT SMI) karena mengarah kepada pembangunan industri smelter yang terintegrasi hingga produk stainless steel.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan, PT SMI berencana memperluas investasi pada produk stainless steel.

Adapun nilai total investasinya sebesar USD2 miliar atau setara Rp26,4 triliun (kurs Rp13.200/USD) dalam bentuk colled rolled coil stainles steel, dengan kapasitas 600 ribu ton/tahun untuk keperluan peralatan rumah tangga.

"Rencana perluasan investasi PT SMI akan mencapai USD6 miliar-USD7 miliar, termasuk pembangunan politeknik dan pusat inovasi industri berbasis nikel dan rusunawa untuk 1.000 tenaga kerjanya. Saya kira ini perlu diapresiasi," ujar Franky dalam rilisnya, Sabtu (30/5/2015).

PT SMI saat ini membangun industri feronikel dengan nilai investasi sebesar USD635 juta atau setara Rp8,38 triliun dan kapasitas 300.000 ton nickel pig iron (NPI). Industri feronikel tersebut dapat memberi nilai tambah terhadap nikel mentah (ore) sebesar Rp4 Triliun.

Untuk mendukung produksinya, PT SMI juga membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 2×65 megawatt (MW).

Menurutnya, perusahaan tersebut saat ini sedang melakukan perluasan investasi membangun industri feronikel tahap kedua dengan nilai investasi sebesar USD1,04 miliar atau setara Rp13,73 triliun dan kapasitas 600.000 ton NPI.

"Pembangunan tahap kedua tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun 2015 mendatang," tukasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5694 seconds (0.1#10.140)