Industri Jamu Diyakini Terus Tumbuh

Jum'at, 19 Juni 2015 - 21:25 WIB
Industri Jamu Diyakini Terus Tumbuh
Industri Jamu Diyakini Terus Tumbuh
A A A
JAKARTA - Industri jamu diyakini akan terus mengalami pertumbuhan, meski kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik.

Presiden Direktur (Presdir) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat mengatakan, industri jamu pada semester awal 2015 pertumbuhannya sama dengan semester pertama 2014.

"Semester ini pertumbuhannya sama dengan tahun lalu, yakni sekitar 4%," katanya disela-sela pemberian bantuan kemanusiaan dari program CSR senilai Rp260 juta untuk living cost atau bantuan biaya hidup bagi pasien kurang mampu di RSUP Dr Kariadi dan RS Panti Wilasa Semarang, Jumat (19/6/2015).

Menurutnya, masih tumbuhnya industri jamu di Indonesia karena selama ini industri jamu mengandalkan bahan baku lokal. Sedangkan untuk pemasarannya tidak hanya lokal namun juga sampai ke mancanegara.

Meski untuk produk jamu mengalami pertumbuhan, Irwan mengaku khusus untuk produk minuman yang diproduksi Sido Muncul beberapa yang mengalami penurunan. "Kalau turunnya berapa saya tidak ingat. Karena yang jelek jangan diingat-ingat," ujar dia.

Melihat kondisi ekonomi Indonesia yang terus-terusan kurang baik dan nilai tukar rupiah yang terus melemah, Irawan berharap, pemerintah harus bisa mendapatkan uang banyak. Salah satunya melalui pajak restoran. "Memang mendapatkan uang dari pajak sangat sulit, tapi kalau pajar restoran semua bisa online mereka tidak akan keberatan," imbuhnya.

Sementara, terkait bantuan biaya hidup bagi pasien kurang mampu di RSUP Dr Kariadi dan RS Panti Wilasa Semarang PT Sido Muncul memberikan bantuan senilai Rp260 juta.

Komisaris Utama PT Sido Muncul Tbk Sigit Hartoyo mengatakan, bantuan tersebut merupakan kepedulian dari Sido Muncul dan Berlico Farma terhadap pasien kurang mampu di Indonesia, sehingga mampu meringankan biaya hidup bagi para pasien selama masa pengobatan.

"Selama ini pengobatan bagi warga miskin sudah dibantu melalui BPJS, tapi untuk biaya hidup saudara yang menjaga di RS belum ada yang memikirkan," kata dia

Bantuan biaya hidup merupakan program CSR yang baru dari Sido Muncul dan Berlico Farma dimana Yogyakarta menjadi kota pertama dalam penyelenggaraan bantuan biaya hidup.

Program ini juga akan dilakukan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Surabaya, Banjarmasin, Jakarta, Bandung, dan lainnya.

Selain bantuan biaya hidup untuk para pasien tidak mampu, program bantuan biaya hidup juga diberikan kepada 3.700 karyawan Sido Muncul jika perlu dirawat di Rumah Sakit.

Presdir PT Sido Muncul Tbl Irwan Hidayat didampingi Komisaris Utama Sigit Hartyo memberikan bantuan biaya hidup kepada pasien kurang mampu RS Dr Kariadi Semarang, hari ini. Foto: Andik Sismanto
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4426 seconds (0.1#10.140)