Wall Street Jatuh Tersandung Sektor Kesehatan dan Energi

Kamis, 25 Agustus 2016 - 09:21 WIB
Wall Street Jatuh Tersandung Sektor Kesehatan dan Energi
Wall Street Jatuh Tersandung Sektor Kesehatan dan Energi
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat, terseret penurunan beberapa sektor seperti kesehatan, materials dan energi. Sementara mayoritas investor masih terus menimbang seputar kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate dalam beberapa bulan mendatang.

Dilansir Reuters, Kamis (25/8/2016) indeks Dow Jones industrial average jatuh sebesar 65,82 poin atau 0,35% ke level 18.481,48, sedangkan indeks S & P 500 kehilangan 11,46 poin atau 0,52% ke posisi 2.175,44. Pelemahan juga terjadi pada komposit Nasdaq yang menyusut 42,38 poin atau 0,81% ke level 5.217,70.

Sektor kesehatan SPXHC mencetak penurunan paling besar sejak 24 Juni yakni sebesar 1,6% yang tersandung pelemahan saham Mylan (MYL.O) dengan besaran kejatuhan 5,4%. Sedangkan sektor materials SPLRCM juga berakhir lebih rendah 1,2% ketika perusahaan tambang raksasa seperti Newmont (NEM. N) dan Freeport-McMoRan (FCX. N) mencetak hasil buruk.

Indeks S & P 500 kehilangan lebih dari 7% saat emas dunia anjlok ke posisi terendah dalam satu bulan ketika USD berlari kencang. Indeks S & P 500 bergerak pasang surut sepanjang pekan saat komposit Nasdaq sempat mencetak rekor. Sekitar 6,09 miliar saham diperdagangkan pada pasar saham AS, dibandingkan rata-rata harian 6,26 miliar dalam 20 sesi.

Pasar saham sendiri masih menunggu pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming tengah pekan ini untuk mendapatkan sinyal seputar arah kebijakan moneter AS Hawkish komentar dari beberapa pejabat Fed, termasuk Wakil Ketua Stanley Fischer, telah menaikkan harapan bahwa Yellen kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada bulan September.

"Pasar selama beberapa pekan terakhir telah bertahan dengan alasan semua orang menanti apa yang akan dikatakan Yellen," ucap Kepala Ekonomi First Standard Financial Peter Cardillo di New York.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3062 seconds (0.1#10.140)