APTI Duga Ada Dana Asing di Balik Wacana Kenaikan Harga Rokok

Kamis, 25 Agustus 2016 - 13:34 WIB
APTI Duga Ada Dana Asing di Balik Wacana Kenaikan Harga Rokok
APTI Duga Ada Dana Asing di Balik Wacana Kenaikan Harga Rokok
A A A
JAKARTA - Ketua Umum APTI Soeseno Riban menyatakan menduga ada aliran dana asing ke Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Manusia Universitas Indonesia (UI) di balik wacana harga rokok Rp50.000/bungkus. Jumlah uang yang diterima UI dalam melakukan kampanye antirokok ini diduga sebesar Rp4,3 miliar.

(Baca: Sri Mulyani: Pemerintah Belum Kaji Kenaikan Harga Rokok)

Soeseno menjelaskan, hasil penelitian berupa survei dari Hasbullah Thabrany selaku pimpinan Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Manusia UI tidak harus dipercayai 100%. Sebab sumbangan dana dari asing yang diterima disinyalir bertujuan membunuh industri rokok.

"Karena kita perlu kritisi hasil penelitian ini didanai Bloomberg oleh dana dari luar dan semata-mata dipakai untuk mendeskriditkan atau membunuh industri. Mestinya sebagai peneliti mikir perspektif lebih luas, UI lembaga terkenal, terhormat, dan dihormati," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Hasil penelitian itu, kata dia, masih terus terjadi sampai hari ini karena belum ada ketegasan dari pemerintah. Sehingga, membuat petani tembakau dan cengkeh terus dihantui kenaikan harga rokok.

"Kegaduhan ini dimunculkan hasil penelitian Universitas Indonesia ini. Membuat kegaduhan terus menerus terjadi sampai hari ini," kata Soeseno.

Bahkan, lanjut dia, penelitian itu membuat resah jutaan orang yang terlibat dalam industri rokok.
Menurutnya, hal ini harus segera diperjelas agar mereka kembali tenang.

"Karena itu, kita perlu melihat dari penelitiannya meresahkan 6,1 juta orang yang terlibat di dalam industri hasil tembakau. Ada petani cengkeh, tembakau, ada pekerja pabrikan," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8820 seconds (0.1#10.140)