Penetrasi Asuransi Minim, Ini Terobosan MNC Life

Senin, 26 September 2016 - 22:21 WIB
Penetrasi Asuransi Minim, Ini Terobosan MNC Life
Penetrasi Asuransi Minim, Ini Terobosan MNC Life
A A A
JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa nasional MNC Life resmi merambah dunia digital melalui aplikasi i-Maps (Integrated Mobile Application System), sebuah sistem aplikasi asuransi digital terintegrasi. Melalui i-Maps, nasabah akan mendapat layanan cepat saat pengajuan polis hingga tahap akhir memiliki produk MNC Life, termasuk kemudahan dalam pembayaran premi pertama secara online.

Presiden Direktur MNC Life Rolla Bawata mengatakan saat ini pemahaman masyarakat Indonesia terhadap asuransi masih minim. Maka dari itu, penetrasi asuransi di Tanah Air masih sangat rendah. Hal inilah yang membuat MNC Life melakukan terobosan untuk mempermudah agen dalam memasarkan produk asuransi.

"Menjual produk asuransi tetap perlu agen. Aplikasi digital ini tentu bisa memudahkan dan mempercepat kerja agen. Apalagi melihat kondisi Nusantara yang luas dengan ribuan pulau," katanya saat peluncuran i-Maps dan produk MNC Pro Medis, di Lobby MNC Financial Center, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Menurut dia, potensi pasar asuransi di Indonesia sangat tinggi. Di sisi lain, pengguna digital di Indonesia juga meningkat pesat. Hal itu perlu dijangkau dengan memperkuat layanan digital melalui i-Maps yang hari ini telah resmi diluncurkan.

"Potensi asuransi digital di Indonesia memang sangat besar," pungkasnya. (Baca: MNC Life Perkuat Layanan Digital)

Adapun, lembaga survei digital global We Are Social menyebutkan, pengguna aktif internet di Indonesia per Januari 2016 sudah mencapai 88,1 juta orang atau 34% dari total populasi yang sebanyak 259,1 juta jiwa. Selain itu, pengguna aktif sosial media di Indonesia sudah mencapai 79 juta atau penetrasi 30% dari total populasi.

Pengguna media sosial via telepon genggam di Tanah Air mencapai 66 juta atau 26% dari populasi, sedangkan handphone aktif yang digunakan di Indonesia sebanyak 326,3 juta unit, atau 126% dari populasi. Hal ini terjadi karena banyak yang memiliki handphone lebih dari satu unit.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5163 seconds (0.1#10.140)