Pengembang di Surabaya Beralih ke Hunian Vertikal

Selasa, 21 Oktober 2014 - 18:26 WIB
Pengembang di Surabaya Beralih ke Hunian Vertikal
Pengembang di Surabaya Beralih ke Hunian Vertikal
A A A
SURABAYA - Harga tanah yang melambung di Surabaya, membuat para pengembang mengalihkan pembangunan dari perumahan ke pembangunan vertikal, salah satunya apartemen.

Salah satu pengembang, Dian Istana Surabaya memutuskan untuk menghentikan pembangunan proyek landed house di tahun depan, karena alasan harga tanah yang mahal.

Marketing Manager Dian Istana Surabaya Jovita Novianti mengatakan, harga tanah yang makin mahal di Surabaya membuat prospek menjual landed house semakin sulit.

"Setelah 2012, harga rumah melompat sangat tinggi. Tapi, lompatan harga properti tidak diikuti perkembangan pendapatan pekerja. Ini membuat harga semakin tidak terjangkau," ujarnya di Surabaya, Selasa (21/10/2014).

Jovita mengatakan, proyek perumahan mewah Park Avenue Residence dari Dian Istana di kawasan Surabaya Barat, akan menjadi proyek landed house terakhir mereka di Surabaya.

Proyek ini memakan 3,5 hektare (ha) dari total 70 ha landbank dari Dian Permana. Menurutnya, sisa lahan yang dimiliki pihaknya, semuanya akan digunakan untuk proyek hunian dan perkantoran vertikal.

"Kami masih punya 10 ha dari total 70 ha lahan kami. Semuanya akan digunakan untuk proyek vertikal, karena arah pasar properti Surabaya bagaimanapun akan bergerak ke arah tersebut," ujarnya.

Dian Istana memilih perumahan bersegmen premium untuk menjadi proyek landed house terakhir mereka. Karena pasar premium dianggap lebih stabil dan tak terganggu kondisi ekonomi. Nyatanya, sejauh ini mayoritas pembeli rumah segmen premium membeli dengan cara cash.

"Harga per unit rumahnya sekitar Rp7,5 miliar. Tiap rumah didesain eksklusif oleh arsitek ternama, jadi ini memang membidik segmentasi khusus," terangnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9390 seconds (0.1#10.140)