Selain BBM, Ini Pemicu Kenaikan Tarif Angkot

Minggu, 19 April 2015 - 14:44 WIB
Selain BBM, Ini Pemicu Kenaikan Tarif Angkot
Selain BBM, Ini Pemicu Kenaikan Tarif Angkot
A A A
JAKARTA - Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, kenaikan tarif angkutan umum atau angkutan kota (angkot) terdampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Menurut dia, jika harga premium naik atau pada akhirnya premium untuk angkutan umum hilang dan digantikan BBM jenis baru, yakni pertalite yang harganya lebih mahal maka akan berkorelasi pada naiknya tarif angkot.

Namun selain mengikuti kenaikan harga BBM, tarif angkot juga pengaruhi biaya operasional kendaraan. Biaya operasional biasanya mengacu pada perbaikan peremajaan angkot yang sudah tak layak pandang dan mesin yang kurang baik.

"Ini nanti yang jadi berat. Bensin naik, otomatis ongkos naik. Sementara itu, angkutan juga butuh peremajaan agar tidak bobrok, ongkos naik lagi. Kalau semuanya naik, ongkos yang harus ditanggung masyarakat jadi banyak," ujar dia ketika dihubungi Sindonews, Minggu (19/5/2015).

Dia melanjutkan, operasional perawatan satu kendaraan membutuhkan biaya tidak sedikit. Pasalnya, biaya perawatan kendaraan terus merangkak naik meski BBM tidak naik karena dampak dari naiknya ongkos angkut barang.

"Jadi ini seperti mata rantai. BBM harganya naik, ongkos angkut naik, memengaruhi harga alat-alat kebutuhan operasional. Belum lagi listrik, telpon yang naik, itu kan dampak dari biaya operasional perusahaan yang naik juga," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5157 seconds (0.1#10.140)