Dow Jones Cetak Rekor Didorong Saham Apple
A
A
A
NEW YORK - Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berakhir di rekor baru pada perdagangan Senin waktu setempat, didukung reli saham Apple di tengah melambatnya data ekonomi, yang dapat mendorong Federal Reserve untuk tidak segera menaikkan suku bunga.
Indeks S&P 500 menguat 6,47 poin atau 0,3% menjadi berakhir pada 2.129,2; indeks Dow naik 26,32 poin atau 0,14% menjadi berakhir pada 18.298,88, mengalahkan rekor penutupan sebelumnya sebesar 18,288.63 pada 2 Maret lalu.
Perlambatan ekspansi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir, sebagian terimbas menguatnya dolar AS (USD) dan lambannya pertumbuhan upah, sehingga menyebabkan banyak investor berekspektasi The Fed akan mulai menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006.
"Ini menjadi lebih dari pemikiran kolektif bahwa Fed bisa menunggu karena belum ada pertumbuhan yang cukup (untuk menaikkan suku bunga)," kata Manajer Portofolio di Swarthmore Group Kurt Brunner seperti dilansir dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Saham Apple (AAPL.O) naik 1,10% menjadi USD130,19 setelah Carl Icahn, salah satu dari 10 pemegang saham pembuat iPhone mengatakan bahwa saham itu masih murah dan diperdagangkan pada USD240.
Kenaikan saham Apple menjadi sentimen terbesar pendorong kenaikan tiga indeks utama. Adapun indeks Nasdaq Composite bertambah 30,15 poin atau 0,6% menjadi berakhir pada 5.078,44.
Sentimen lain yang mendorong kenaikan adalah rencana merger dan akuisisi. Saham Altera (ALTR.O) naik 5,65% menjadi USD46,93 setelah New York Post melaporkan perusahaan itu kembali melakukan pembicaraan dengan Intel (INTC.O) terkait rencana merger dan akuisisi. Saham Intel (INTC.O) naik 1,24%.
Sekitar 5,3 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata bulan ini sebanyak 6,4 miliar saham.
Indeks S&P 500 menguat 6,47 poin atau 0,3% menjadi berakhir pada 2.129,2; indeks Dow naik 26,32 poin atau 0,14% menjadi berakhir pada 18.298,88, mengalahkan rekor penutupan sebelumnya sebesar 18,288.63 pada 2 Maret lalu.
Perlambatan ekspansi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir, sebagian terimbas menguatnya dolar AS (USD) dan lambannya pertumbuhan upah, sehingga menyebabkan banyak investor berekspektasi The Fed akan mulai menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006.
"Ini menjadi lebih dari pemikiran kolektif bahwa Fed bisa menunggu karena belum ada pertumbuhan yang cukup (untuk menaikkan suku bunga)," kata Manajer Portofolio di Swarthmore Group Kurt Brunner seperti dilansir dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Saham Apple (AAPL.O) naik 1,10% menjadi USD130,19 setelah Carl Icahn, salah satu dari 10 pemegang saham pembuat iPhone mengatakan bahwa saham itu masih murah dan diperdagangkan pada USD240.
Kenaikan saham Apple menjadi sentimen terbesar pendorong kenaikan tiga indeks utama. Adapun indeks Nasdaq Composite bertambah 30,15 poin atau 0,6% menjadi berakhir pada 5.078,44.
Sentimen lain yang mendorong kenaikan adalah rencana merger dan akuisisi. Saham Altera (ALTR.O) naik 5,65% menjadi USD46,93 setelah New York Post melaporkan perusahaan itu kembali melakukan pembicaraan dengan Intel (INTC.O) terkait rencana merger dan akuisisi. Saham Intel (INTC.O) naik 1,24%.
Sekitar 5,3 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata bulan ini sebanyak 6,4 miliar saham.
(rna)