Stok Aman, Harga Bawang dan Cabai Justru Melonjak

Minggu, 07 Juni 2015 - 06:37 WIB
Stok Aman, Harga Bawang dan Cabai Justru Melonjak
Stok Aman, Harga Bawang dan Cabai Justru Melonjak
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, stok bawang dan cabai di sejumlah daerah aman sehingga harga komoditi seharusnya normal. Namun, pada kenyataannya menjelang Ramadan harga justru melonjak.

"Saya tak mau berspekulasi apa penyebab harga bawang di Sulsel bergejolak. Padahal daerah ini memiliki sentra produksi bawang merah. Karena itulah saya harus turun langsung untuk mencari tahu apa penyebab harga terus bergerak naik," ujar Mentan dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Sabtu (6/6/2015).

Dalam sidaknya di Pasar Tradisional Terong, Makassar, para pedagang mengaku permintaan terus meningkat. Namun, tidak berani menjual banyak karena harga dari pengumpul naik terus.

Di Pasar Tradisional Terong, Mentan mendapati harga bawang merah lokal dari Bantaeng Rp16 ribu-Rp20 ribu per kilogram. Sementara bawang dari Bima (lebih harum) Rp40 ribu per kilogram.

"Sulsel memiliki stok sekitar 5.000 ton, sedangkan harga bawang di tingkat petani antara Rp17.000 sampai Rp20.000 per kilogram. Sekarang Sulsel menghadapi musim panen bawang sekitar 500 hektare. Produksinya bisa menutupi kebutuhan lebaran,” katanya.

Seperti diketahui, di Sulsel ada tiga daerah penyuplai bawang merah terbesar, yakni Kabupaten Enrekang, Bantaeng dan Jeneponto. Produksi dari sentra penghasil bawang di daerah pegunungan Enrekang sebesar 33.017 ton, Bantaeng 5.031 ton dan Jeneponto 1.224 ton.

Produksi bawang Sulsel tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, selama ini juga dipasarkan ke Kalimantan dan daerah lainnya. Panen raya bawang merah di Sulsel berlangsung Januari hingga Februari, tetapi produksi tetap ada sampai Agustus, bahkan petani di Enrekang dan Jeneponto sepanjang tahun menghasilkan bawang merah.

Mengingat stok yang masih aman, Mentan menilai tidak dibutuhkan impor meskipun rekomendasi impor bawang merah dari Kementerian Pertanian sudah dinanti Kementerian Perdagangan.

“Untuk bawang merah, impor adalah pilihan terakhir bila memang benar-benar diperlukan. Tapi saya harap tidak perlu impor, karena stok kita cukup hingga Lebaran. Kita lihat saja nanti,” tandas Mentan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5989 seconds (0.1#10.140)