Ini Kesepakatan Kerangka Ekonomi Makro 2016
A
A
A
JAKARTA - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas telah menyepakati besaran asumsi makro indikatif dalam Pembahasan Kerangka Ekonomi Makro 2016.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi XI Fadel Muhammad yang selanjutnya akan dibawa dalam rapat Badan Anggaran (Banggar).
"Kami menyepakati bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 asumsinya sebesar 5,5-6%, seperti yang sudah dikatakan Menteri Keuangan. Kemudian untuk inflasi, tetap berada di 4,0 plus minus 1%," ujarnya di Jakarta, Senin (22/6/2015)
Untuk nilai tukar rupiah, kata Fadel, DPR menyepakati kurs Rp13.000-13.400 per USD sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Selanjutnya, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di angka 4-6%.
"Untuk target pembangunan, kali ini tingkat pengangguran Indonesia menurun range-nya menjadi 5,2-5,5% dan tingkat kemiskinan 9,0-10%," paparnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), lanjut Fadel, ditetapkan di angka 70,1% dan Gini Ratio di angka 0,39%. "Gini ratio ini luar biasa penurunannya di angka 0,39% setelah sebelumnya berada di angka 0,41%," tandasnya.
Baca juga:
Kondisi Ekonomi Dunia Pengaruhi Asumsi Makro RI
Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Asumsi Makro di APBN 2015
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi XI Fadel Muhammad yang selanjutnya akan dibawa dalam rapat Badan Anggaran (Banggar).
"Kami menyepakati bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 asumsinya sebesar 5,5-6%, seperti yang sudah dikatakan Menteri Keuangan. Kemudian untuk inflasi, tetap berada di 4,0 plus minus 1%," ujarnya di Jakarta, Senin (22/6/2015)
Untuk nilai tukar rupiah, kata Fadel, DPR menyepakati kurs Rp13.000-13.400 per USD sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Selanjutnya, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di angka 4-6%.
"Untuk target pembangunan, kali ini tingkat pengangguran Indonesia menurun range-nya menjadi 5,2-5,5% dan tingkat kemiskinan 9,0-10%," paparnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), lanjut Fadel, ditetapkan di angka 70,1% dan Gini Ratio di angka 0,39%. "Gini ratio ini luar biasa penurunannya di angka 0,39% setelah sebelumnya berada di angka 0,41%," tandasnya.
Baca juga:
Kondisi Ekonomi Dunia Pengaruhi Asumsi Makro RI
Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Asumsi Makro di APBN 2015
(dmd)